Siap-siap! Harga Minyak Bisa Sentuh USD120 Tahun Depan
Selasa, 14 November 2023 - 09:48 WIB
JAKARTA - Laporan yang dikeluarkan lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyebutkan, konflik di Timur Tengah berpotensi mendongkrak harga minyak pada tahun 2024 akibat terganggunya pasokan dan selanjutnya menekan pertumbuhan ekonomi global .
Dalam laporan tersebut, lembaga pemeringkat tersebut juga menguraikan skenario potensial pergerakan harga minyak yang lebih tinggi dari perkiraan, yang bakal akan membatasi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,4 persen poin pada tahun depan.
Perkiraan Fitch sebelumnya menunjukkan bahwa harga minyak rata-rata akan mencapai USD75 per barel pada tahun 2024 dan USD70 pada tahun 2025. Namun, konflik di Timur Tengah telah mengubah semua itu.
"Skenario kami mengasumsikan bahwa, karena pembatasan pasokan, harga minyak rata-rata (akan mencapai) USD120 per barel pada tahun 2024 dan USD100 per barel pada tahun 2025," tulis laopran Fitch Rating yang dilansir RT, Selasa (14/11/2023).
"Harga minyak yang lebih tinggi akan mengurangi pertumbuhan PDB di hampir semua Fitch 20 (perekonomian yang diperkirakan), meskipun dampaknya sebagian besar akan hilang pada tahun 2025," tulis Fitch.
Lembaga pemeringkat itu juga mencatat bahwa pertumbuhan di AS, Zona Euro dan Jepang akan turun 0,5 persen poin pada tahun 2025. 2024.
Diasumsikan juga bahwa dampak terbesar di antara negara-negara emerging market utama akan terjadi di Afrika Selatan dan Turki. "Rusia, dan pada tingkat lebih rendah Brazil, akan merasakan dampak positif karena peran penting produksi minyak di negara-negara tersebut," kata laporan tersebut.
Dalam laporan tersebut, lembaga pemeringkat tersebut juga menguraikan skenario potensial pergerakan harga minyak yang lebih tinggi dari perkiraan, yang bakal akan membatasi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,4 persen poin pada tahun depan.
Perkiraan Fitch sebelumnya menunjukkan bahwa harga minyak rata-rata akan mencapai USD75 per barel pada tahun 2024 dan USD70 pada tahun 2025. Namun, konflik di Timur Tengah telah mengubah semua itu.
"Skenario kami mengasumsikan bahwa, karena pembatasan pasokan, harga minyak rata-rata (akan mencapai) USD120 per barel pada tahun 2024 dan USD100 per barel pada tahun 2025," tulis laopran Fitch Rating yang dilansir RT, Selasa (14/11/2023).
"Harga minyak yang lebih tinggi akan mengurangi pertumbuhan PDB di hampir semua Fitch 20 (perekonomian yang diperkirakan), meskipun dampaknya sebagian besar akan hilang pada tahun 2025," tulis Fitch.
Lembaga pemeringkat itu juga mencatat bahwa pertumbuhan di AS, Zona Euro dan Jepang akan turun 0,5 persen poin pada tahun 2025. 2024.
Diasumsikan juga bahwa dampak terbesar di antara negara-negara emerging market utama akan terjadi di Afrika Selatan dan Turki. "Rusia, dan pada tingkat lebih rendah Brazil, akan merasakan dampak positif karena peran penting produksi minyak di negara-negara tersebut," kata laporan tersebut.
tulis komentar anda