Satgas: Belanja Masyarakat Turun Bukan Nggak Ada Uang, Tapi...

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 18:12 WIB
Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional mengklaim anjloknya belanja masyarakat bukan karena masalah ketiadaan uang. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional yang juga Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa masalah kesehatan saat ini menjadi yang terdepan. Dia menegaskan, saat ini kondisi ekonomi sangat bergantung pada masalah kesehatan.

Hal ini menurutnya tergambar dari konsumsi alias belanja masyarakat yang turun signifikan, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi di kuartal II/2020.

(Baca Juga: Takut Resesi, Tambahan Gaji dari Pemerintah Belum Tentu Dongkrak Konsumsi)



"Hampir 60% dari ekonomi kita berasal dari consumer spending, dari belanja masyarakat. Nah sekarang masyarakat tidak belanja. Bukan karena uangnya tidak ada, terutama yang golongan menengah ke atas, tapi karena mereka takut untuk berbelanja," kata Budi di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Karena itu, Budi menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus meminta untuk memperhatikan golongan menengah tersebut. "Mereka ini rasa khawatirnya tinggi. Ini harus diubah menjadi rasa aman. Sehingga mereka mau keluar rumah, melakukan kontak fisik, sehingga roda ekonomi berputar kembali," tuturnya.

(Baca Juga: Indonesia di Ambang Resesi, Ketua MPR Minta Tentukan Prioritas)

Menurutnya, selama rasa aman ini belum terbentuk sehingga masyarakat masih enggan melakukan kontak fisik keluar dari rumah. "Maka selama itu pula roda ekonomi kita akan terhambat. Jadi sekali lagi, arahan Presiden, harus fokus kembalikan rasa aman masyarakat dengan tata cara yang baru, yakni protokol kesehatan. Dengan demikian, mudah-mudahan perputaran ekonomi bisa bangkit," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More