Optimalkan Kinerja, Pelaku Asuransi Perkuat Layanan Digital
Rabu, 06 Desember 2023 - 18:19 WIB
Sebelumnya, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan, Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila menyatakan optimismenya terkait pertumbuhan industri asuransi di tahun 2024. Optimisme itu melihat kondisi ekonomi yang diyakini terus positif.
Menurut Iwan, pemerintah dan sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diproyeksi tetap tumbuh baik di tahun 2024. Selain itu, inflasi juga diprediksi bisa terjaga lebih rendah pada tahun depan.
“Kondisi-kondisi ini yang menurut OJK sangat baik untuk membangun optimisme di tahun depan,” tutur Iwan Pasila.
Secara umum permodalan di industri asuransi di Indonesia menguat, dengan industri asuransi jiwa mencatatkan RBC 435,98%, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator sebesar 120%.
Peluang industri asuransi untuk tumbuh di tahun 2024 masih sangat besar. Hal tersebut diukur dari masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi asuransi. Tercatat pada tahun 2022, tingkat literasi baru 31,7% dan inklusi asuransi 16,6%. AAJI berharap tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia bisa meningkat pada 2024.
Kumaran Chinan melanjutkan, pihaknya juga akan memperluas saluran distribusi untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan menawarkan mereka pilihan pembelian yang fleksibel dan nyaman. Upaya itu mencakup kemitraan dengan saluran non-tradisional seperti fintech, platform e-commerce, dan startup insurtech.
Menurut Iwan, pemerintah dan sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diproyeksi tetap tumbuh baik di tahun 2024. Selain itu, inflasi juga diprediksi bisa terjaga lebih rendah pada tahun depan.
“Kondisi-kondisi ini yang menurut OJK sangat baik untuk membangun optimisme di tahun depan,” tutur Iwan Pasila.
Secara umum permodalan di industri asuransi di Indonesia menguat, dengan industri asuransi jiwa mencatatkan RBC 435,98%, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator sebesar 120%.
Peluang industri asuransi untuk tumbuh di tahun 2024 masih sangat besar. Hal tersebut diukur dari masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi asuransi. Tercatat pada tahun 2022, tingkat literasi baru 31,7% dan inklusi asuransi 16,6%. AAJI berharap tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia bisa meningkat pada 2024.
Kumaran Chinan melanjutkan, pihaknya juga akan memperluas saluran distribusi untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan menawarkan mereka pilihan pembelian yang fleksibel dan nyaman. Upaya itu mencakup kemitraan dengan saluran non-tradisional seperti fintech, platform e-commerce, dan startup insurtech.
(uka)
tulis komentar anda