Taksi Terbang Ditargetkan Beroperasi di IKN Pasca 2030, Begini Kabar Terbarunya
Rabu, 06 Desember 2023 - 21:09 WIB
JAKARTA - Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Badan Otorita Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Mohammed Ali Berawi menargetkan, komersialisasi taksiterbang di IKN mulai dilakukan setelah tahun 2030.
Ali menjelaskan, untuk bisa sampai pada pengusahaan transportasi umum masa depan tersebut masih memerlukan kajian komprehensif hingga penyusunan regulasi sebagai landasan hukum untuk mengkomersialkan moda transportasi tersebut.
"Sedang dimulai (kajian regulasi), kita punya tim teknis antara otorita dengan penyedia teknologi, lalu dibuat rancangan peraturan. Ini harus lewat kajian-kajian dulu, seperti kajian regulasi hingga uji publik (teknologinya)," ujar Ali saat ditemui usai Rakornas MTI 2023 di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Lebih jauh Ali menjelaskan, saat ini sudah ada perusahaan asal Korea yaitu Hyundai yang tengah berminat untuk mengembangkan taxi terbang di IKN melalui skema investasi. Hyundai sendiri menurutnya siap untuk memamerkan teknologi tersebut tahun depan. Bahkan hyundai juga bakal membangun pusat penelitian untuk pengembangan taxi terbang di IKN.
"Ini uji coba dulu, kemudian teknologinya dikembangkan. Misal nanti dibangun research center bersama untuk kembangkan teknologinya sembari regulasi dibuat, aspek keamanan juga diperkuat," lanjut Ali.
"Baru kemudian kita masuk ke aspek komersialisasi, bisnis, baru itungan bisnis. Kalau swasta kan bicara profit, kalau pemerintah bicara benefit cost rasio, bukan bicara duit tapi manfaat ke publiknya," sambungnya.
Ali menambahkan, rencana induk pengembangan infrastruktur dan lingkungan di IKN terbagi dalam 5 tahapan. Tahap pertama 2022-2024 fokus utamanya pembangunan sebagian jalan tol untuk mendukung IKN dan pembangunan TPST pengelolaan sampah dan limbah B3, serta kolam retensi dan SPAM.
Tahap kedua 2025-2029 pembangunan bandara VVIP dan peningkatan kapasitas terpasang bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku. Tahap ketiga 2030-2034 pembangunan sistem angkutan umum masal di kawasan IKN dan pembangunan IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 50%.
Tahap keempat pembangunan KA regional mendukung IKN dan ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 100%. Tahap kelima penyediaan fasilitas infrastruktur dan transportasi telah mencapai tahap akhir, pengembangan potensi bendungan multiguna lainnya, dan penambahan amenitas digital.
"Target kita di fase kedua (mulai dibahas) kalau ininya (komersialisasi taxi terbang) fase ketiga di 2030. Ini juga harus bisa ditemukan antara rate of return (IRR) nya swasta, dengan benefit cost rasio nya pemerintah untuk kemaslahatan publik. Nanti ini bicara di skema bisnisnya, komersialisasinya nanti," pungkas Ali.
Ali menjelaskan, untuk bisa sampai pada pengusahaan transportasi umum masa depan tersebut masih memerlukan kajian komprehensif hingga penyusunan regulasi sebagai landasan hukum untuk mengkomersialkan moda transportasi tersebut.
"Sedang dimulai (kajian regulasi), kita punya tim teknis antara otorita dengan penyedia teknologi, lalu dibuat rancangan peraturan. Ini harus lewat kajian-kajian dulu, seperti kajian regulasi hingga uji publik (teknologinya)," ujar Ali saat ditemui usai Rakornas MTI 2023 di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Lebih jauh Ali menjelaskan, saat ini sudah ada perusahaan asal Korea yaitu Hyundai yang tengah berminat untuk mengembangkan taxi terbang di IKN melalui skema investasi. Hyundai sendiri menurutnya siap untuk memamerkan teknologi tersebut tahun depan. Bahkan hyundai juga bakal membangun pusat penelitian untuk pengembangan taxi terbang di IKN.
"Ini uji coba dulu, kemudian teknologinya dikembangkan. Misal nanti dibangun research center bersama untuk kembangkan teknologinya sembari regulasi dibuat, aspek keamanan juga diperkuat," lanjut Ali.
"Baru kemudian kita masuk ke aspek komersialisasi, bisnis, baru itungan bisnis. Kalau swasta kan bicara profit, kalau pemerintah bicara benefit cost rasio, bukan bicara duit tapi manfaat ke publiknya," sambungnya.
Ali menambahkan, rencana induk pengembangan infrastruktur dan lingkungan di IKN terbagi dalam 5 tahapan. Tahap pertama 2022-2024 fokus utamanya pembangunan sebagian jalan tol untuk mendukung IKN dan pembangunan TPST pengelolaan sampah dan limbah B3, serta kolam retensi dan SPAM.
Tahap kedua 2025-2029 pembangunan bandara VVIP dan peningkatan kapasitas terpasang bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku. Tahap ketiga 2030-2034 pembangunan sistem angkutan umum masal di kawasan IKN dan pembangunan IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 50%.
Tahap keempat pembangunan KA regional mendukung IKN dan ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 100%. Tahap kelima penyediaan fasilitas infrastruktur dan transportasi telah mencapai tahap akhir, pengembangan potensi bendungan multiguna lainnya, dan penambahan amenitas digital.
"Target kita di fase kedua (mulai dibahas) kalau ininya (komersialisasi taxi terbang) fase ketiga di 2030. Ini juga harus bisa ditemukan antara rate of return (IRR) nya swasta, dengan benefit cost rasio nya pemerintah untuk kemaslahatan publik. Nanti ini bicara di skema bisnisnya, komersialisasinya nanti," pungkas Ali.
(akr)
tulis komentar anda