ICDX Targetkan Transaksi Berjangka Naik 25% di 2024, Emas Terfavorit
Rabu, 13 Desember 2023 - 18:20 WIB
JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange ( ICDX ) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) optimistis menghadapi tahun 2024. Transaksi perdagangan berjangka komoditi diproyeksikan meningkat hingga 25% di 2024.
"Untuk tahun 2024, kami proyeksikan total transaksi akan tumbuh 25%," kata Direktur Utama ICDX Nursalam dalam ICDX Outlook di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).
Nursalam menjelaskan, perdagangan tahun depan diprediksi masih didominasi oleh komoditas emas.
"Gold itu paling favorit karena memang satu, pelaku itu lebih gampang memahami gold. Kedua, sekarang orang nyimpen banyak lebih safe itu di gold. Karena pertimbangan itulah gold masih menjadi majority," ungkapnya.
Nursalam juga menuturkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendororong peningkatan transaksi di tahun 2024.
"Yaitu dengan edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan tentunya juga pengembangan sumber daya manusia," ujarnya.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5.768.054 lot, meningkat 12,81% dibandingkan dengan total transaksi tahun 2022 sebesar 5.113.123 lot.
Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1.517.263 lot transaksi Multilateral dan 4.250.791 lot berupa transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif.
Catatan transaksi multilateral tahun 2023 ini menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya, dimana di tahun tahun 2022 mencapai 970.550 Lot. Dibandingkan tahun 2022, peningkatan transaksi multilateral pada 2023 sampai dengan November ini mengalami peningkatan sebesar 56.33%.
Sedangkan untuk transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif terjadi kenaikan transaksi dari tahun 2022 ke tahun 2023 sampai akhir November sebesar 2,61%, dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790.
"Untuk tahun 2024, kami proyeksikan total transaksi akan tumbuh 25%," kata Direktur Utama ICDX Nursalam dalam ICDX Outlook di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).
Nursalam menjelaskan, perdagangan tahun depan diprediksi masih didominasi oleh komoditas emas.
"Gold itu paling favorit karena memang satu, pelaku itu lebih gampang memahami gold. Kedua, sekarang orang nyimpen banyak lebih safe itu di gold. Karena pertimbangan itulah gold masih menjadi majority," ungkapnya.
Nursalam juga menuturkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendororong peningkatan transaksi di tahun 2024.
"Yaitu dengan edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan tentunya juga pengembangan sumber daya manusia," ujarnya.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5.768.054 lot, meningkat 12,81% dibandingkan dengan total transaksi tahun 2022 sebesar 5.113.123 lot.
Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1.517.263 lot transaksi Multilateral dan 4.250.791 lot berupa transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif.
Catatan transaksi multilateral tahun 2023 ini menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya, dimana di tahun tahun 2022 mencapai 970.550 Lot. Dibandingkan tahun 2022, peningkatan transaksi multilateral pada 2023 sampai dengan November ini mengalami peningkatan sebesar 56.33%.
Sedangkan untuk transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif terjadi kenaikan transaksi dari tahun 2022 ke tahun 2023 sampai akhir November sebesar 2,61%, dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790.
(nng)
tulis komentar anda