10 Negara Termiskin di Afrika 2024, Nasibnya Kurang Beruntung secara Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Afrika merupakan benua yang paling tidak beruntung secara ekonomi dengan kesenjangan yang cukup tinggi. Kemiskinan di Afrika meluas akibat sejumlah faktor, di antaranya ketidakstabilan ekonomi, kerusuhan politik, korupsi hingga ancaman terorisme berkontribusi terhadap kemiskinan yang luas.
Melansir World Population Review, Afrika adalah rumah bagi 23 dari 54 negara berpenghasilan menengah ke bawah di dunia. Untuk mengukur tingkat kekayaan suatu negara bisanya mengacu pada Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.
Sebelum pandemi Covid-19, sebagian kecil penduduk dunia yang hidup dalam kemiskinan ekstrem kurang dari USD1,90 per hari telah turun di bawah 10% dari sebelumnya mencapai 35% pada 1990. Namun, pandemi Covid-19 membalikkan kondisi tersebut.
Sejak dimulainya keadaan darurat kesehatan hingga akhir 2022, sebagai respons terhadap meningkatnya biaya hidup, Garis Kemiskinan Internasional (GKI) juga direvisi menjadi USD2,15, IMF memperkirakan bahwa tambahan 198 juta orang kemungkinan besar masuk ke dalam kelompok masyarakat sangat miskin.
Madagaskar misalnya, setelah kemerdekaannya dari Prancis 1960, telah menghadapi banyak hambatan, termasuk gejolak politik, kudeta, dan pemilihan umum yang penuh perdebatan. Meskipun Presiden Andry Rajoelina terpilih pada tahun 2019, yang berjanji untuk memerangi korupsi, mengurangi kemiskinan, dan mendorong kemajuan ekonomi, kemajuan yang dicapai masih lambat.
Negara ini terus bergulat dengan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lamban, dan tingkat inflasi yang tinggi, dengan sekitar 75% penduduknya hidup di bawah ambang batas kemiskinan. Selain itu, Madagaskar telah dilanda berbagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19, bencana kelaparan pertama di dunia yang disebabkan oleh perubahan iklim pada 2021, dan lonjakan harga pangan setelah terjadinya konflik Rusia ke Ukraina 2022.
Negara Afrika lainnya, Chad, meskipun memiliki cadangan minyak yang cukup besar kemiskinan terus meluas menempatkan negara itu sebagai negara termiskin kesembilan di dunia. Setelah jatuhnya penguasa otokratis Idriss Deby pada tahun 2021, kekuasaan beralih ke dewan militer di bawah kepemimpinan putranya, Mahamat Idriss.
Pelanggaran norma-norma konstitusional, pembubaran struktur pemerintahan dan parlemen dan dukungan militer yang berkelanjutan telah memperpanjang periode pemerintahan otoriter. Salah urus ekonomi, yang diperparah dengan prioritas pengeluaran militer di atas inisiatif pembangunan telah menghambat prospek pertumbuhan dan kemakmuran Chad, yang menggarisbawahi keterputusan antara kelimpahan sumber daya dan stabilitas ekonomi yang terlihat di banyak negara Afrika.
Berikut negara-negara termiskin di Afrika 2024 berdasarkan PDB-PNB per Kapita;
1. Sudan Selatan: USD476
2. Burnudi: USD890
3. Republik Afrika Tengah: USD1.109
4. Republik Demokratik Kongo: USD1.579
5. Nigeria: USD1.579
6. Mozambik: USD1.584
7. Malawi: USD1.668
8. Liberia: USD1.789
9. Chad: USD1.807
10. Madagaskar: USD1.907
Melansir World Population Review, Afrika adalah rumah bagi 23 dari 54 negara berpenghasilan menengah ke bawah di dunia. Untuk mengukur tingkat kekayaan suatu negara bisanya mengacu pada Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.
Sebelum pandemi Covid-19, sebagian kecil penduduk dunia yang hidup dalam kemiskinan ekstrem kurang dari USD1,90 per hari telah turun di bawah 10% dari sebelumnya mencapai 35% pada 1990. Namun, pandemi Covid-19 membalikkan kondisi tersebut.
Sejak dimulainya keadaan darurat kesehatan hingga akhir 2022, sebagai respons terhadap meningkatnya biaya hidup, Garis Kemiskinan Internasional (GKI) juga direvisi menjadi USD2,15, IMF memperkirakan bahwa tambahan 198 juta orang kemungkinan besar masuk ke dalam kelompok masyarakat sangat miskin.
Madagaskar misalnya, setelah kemerdekaannya dari Prancis 1960, telah menghadapi banyak hambatan, termasuk gejolak politik, kudeta, dan pemilihan umum yang penuh perdebatan. Meskipun Presiden Andry Rajoelina terpilih pada tahun 2019, yang berjanji untuk memerangi korupsi, mengurangi kemiskinan, dan mendorong kemajuan ekonomi, kemajuan yang dicapai masih lambat.
Negara ini terus bergulat dengan tingkat kemiskinan yang sangat tinggi, pertumbuhan ekonomi yang lamban, dan tingkat inflasi yang tinggi, dengan sekitar 75% penduduknya hidup di bawah ambang batas kemiskinan. Selain itu, Madagaskar telah dilanda berbagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19, bencana kelaparan pertama di dunia yang disebabkan oleh perubahan iklim pada 2021, dan lonjakan harga pangan setelah terjadinya konflik Rusia ke Ukraina 2022.
Negara Afrika lainnya, Chad, meskipun memiliki cadangan minyak yang cukup besar kemiskinan terus meluas menempatkan negara itu sebagai negara termiskin kesembilan di dunia. Setelah jatuhnya penguasa otokratis Idriss Deby pada tahun 2021, kekuasaan beralih ke dewan militer di bawah kepemimpinan putranya, Mahamat Idriss.
Pelanggaran norma-norma konstitusional, pembubaran struktur pemerintahan dan parlemen dan dukungan militer yang berkelanjutan telah memperpanjang periode pemerintahan otoriter. Salah urus ekonomi, yang diperparah dengan prioritas pengeluaran militer di atas inisiatif pembangunan telah menghambat prospek pertumbuhan dan kemakmuran Chad, yang menggarisbawahi keterputusan antara kelimpahan sumber daya dan stabilitas ekonomi yang terlihat di banyak negara Afrika.
Berikut negara-negara termiskin di Afrika 2024 berdasarkan PDB-PNB per Kapita;
1. Sudan Selatan: USD476
2. Burnudi: USD890
3. Republik Afrika Tengah: USD1.109
4. Republik Demokratik Kongo: USD1.579
5. Nigeria: USD1.579
6. Mozambik: USD1.584
7. Malawi: USD1.668
8. Liberia: USD1.789
9. Chad: USD1.807
10. Madagaskar: USD1.907
(nng)