Kabar Gembira! Rupiah Menguat ke Rp14.881 per USD
Kamis, 30 April 2020 - 16:05 WIB
JAKARTA - Kabar gembira datang di akhir bulan April ini, Kamis (30/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, melesat 413 poin atau 2,70% menjadi Rp14.881 per USD, setelah sepanjang bulan ini, rupiah naik turun terkena dampak Covid-19.
Nilai tukar rupiah memulih selama dua hari terakhir. Sesi pembukaan, rupiah di indeks Bloomberg, langsung menguat 133 poin menjadi Rp15.162 per USD, dibanding Rabu kemarin di Rp15.295 per USD. Kamis ini, rupiah bergerak di Rp14.881-Rp15.162 per USD.
Rupiah pun memimpin penguatan mata uang Asia pada Kamis ini. Disusul won Korea Selatan +1,17%, ringgit Malaysia +0,99%, rupee India +0,76%, dolar Taiwan +0,56%, yuan China +0,33%, baht Thailand +0,18%, peso Filipina +0,17%, dan dolar Singapura +0,15%.
Dolar AS terus melemah setelah The Fed tetap melakukan pelonggaran moneter. Selain itu, greenback--sebutan dolar AS--terbebani karena tanda-tanda pandemi mulai menyurut, sehingga mengurangi permintaan terhadap safe haven.
Mata uang George Washington juga tertekan karena pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I 2020, kontraksi 4,8% akibat pandemi virus corona asal China. Melansir dari CNBC, indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, melemah ke 99,469 dibanding awal pekan yang berada di atas level 100.
Nilai tukar rupiah memulih selama dua hari terakhir. Sesi pembukaan, rupiah di indeks Bloomberg, langsung menguat 133 poin menjadi Rp15.162 per USD, dibanding Rabu kemarin di Rp15.295 per USD. Kamis ini, rupiah bergerak di Rp14.881-Rp15.162 per USD.
Rupiah pun memimpin penguatan mata uang Asia pada Kamis ini. Disusul won Korea Selatan +1,17%, ringgit Malaysia +0,99%, rupee India +0,76%, dolar Taiwan +0,56%, yuan China +0,33%, baht Thailand +0,18%, peso Filipina +0,17%, dan dolar Singapura +0,15%.
Dolar AS terus melemah setelah The Fed tetap melakukan pelonggaran moneter. Selain itu, greenback--sebutan dolar AS--terbebani karena tanda-tanda pandemi mulai menyurut, sehingga mengurangi permintaan terhadap safe haven.
Mata uang George Washington juga tertekan karena pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I 2020, kontraksi 4,8% akibat pandemi virus corona asal China. Melansir dari CNBC, indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, melemah ke 99,469 dibanding awal pekan yang berada di atas level 100.
(bon)
tulis komentar anda