Kinerja Kliring Berjangka Indonesia Tak Pudar Diadang Pandemi
Senin, 10 Agustus 2020 - 11:55 WIB
JAKARTA - Sepanjang semester I tahun 2020, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp81,4 miliar atau setara dengan pencapaian sebesar 58,9% dari target pendapatan tahun 2020 yang sebesar 138,3 miliar. Dari total pendapatan tersebut, Rp72,8 miliar berasal dari pendapatan operasional, dan Rp8,6 miliar bersumber dari pendapatan non-operasional.
Total pendapatan PT Kliring di semestar I ini naik sebesar 24,5% jika dibandingkan dengan pendapatan di periode yang tahun lalu yang diraih sebesar 65,4 miliar.
"Kenaikan itu banyak didukung dari transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta yang juga tumbuh positif selama semester I tahun 2020,” kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI (Persero), Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Kilaunya Memudar, Harga Emas Turun Seceng di Awal Pekan )
Dari sisi laba bersih, KBI telah mencatatkan laba sebesar Rp31,2 miliar atau setara dengan 60,9 % dari target yang dipatok tahun 2020, yaitu sebesar Rp51,3 miliar. Raihan laba itu naik sebesar 19,1 % dibandingkan dengan perolehan laba di semester I tahun lalu yang sebesar Rp26,2 miliar.
Fajar menambahkan, kinerja KBI di semestar I tahun 2020 ini tentu merupakan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, di tengah situasi ekonomi yang sedang dilanda pandemi, perseoran mampu mencatatkan kinerja yang positif.
"Dengan pencapaian ini kami optimistis target kinerja KBI di tahun 2020 dapat tercapai,” kata Fajar.
Di tengah situasi ekonomi yang melemah industri perdagangan berjangka komoditi masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sepanjang semester I, volume transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta mengalami pertumbuhan sebesar 31 % dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Volume transaksi juga mengalami kenaikan sebesar 29% menjadi 3.857.236,70 Lot,. Transaksi itu meliputi currency, index dan komoditi SPA. Sedangkan untuk transaksi multilateral, tercatat volume transaksi sebanyak 806.473 lot, atau tumbuh sebesar 45%.
“Untuk semester II tahun 2020, kami optimis kinerja KBI akan tumbuh positif, dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena industri perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap goncangan ekonomi, baik nasional maupun global," tutup Fajar.
Total pendapatan PT Kliring di semestar I ini naik sebesar 24,5% jika dibandingkan dengan pendapatan di periode yang tahun lalu yang diraih sebesar 65,4 miliar.
"Kenaikan itu banyak didukung dari transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta yang juga tumbuh positif selama semester I tahun 2020,” kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI (Persero), Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Kilaunya Memudar, Harga Emas Turun Seceng di Awal Pekan )
Dari sisi laba bersih, KBI telah mencatatkan laba sebesar Rp31,2 miliar atau setara dengan 60,9 % dari target yang dipatok tahun 2020, yaitu sebesar Rp51,3 miliar. Raihan laba itu naik sebesar 19,1 % dibandingkan dengan perolehan laba di semester I tahun lalu yang sebesar Rp26,2 miliar.
Fajar menambahkan, kinerja KBI di semestar I tahun 2020 ini tentu merupakan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, di tengah situasi ekonomi yang sedang dilanda pandemi, perseoran mampu mencatatkan kinerja yang positif.
"Dengan pencapaian ini kami optimistis target kinerja KBI di tahun 2020 dapat tercapai,” kata Fajar.
Di tengah situasi ekonomi yang melemah industri perdagangan berjangka komoditi masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sepanjang semester I, volume transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta mengalami pertumbuhan sebesar 31 % dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Volume transaksi juga mengalami kenaikan sebesar 29% menjadi 3.857.236,70 Lot,. Transaksi itu meliputi currency, index dan komoditi SPA. Sedangkan untuk transaksi multilateral, tercatat volume transaksi sebanyak 806.473 lot, atau tumbuh sebesar 45%.
“Untuk semester II tahun 2020, kami optimis kinerja KBI akan tumbuh positif, dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena industri perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap goncangan ekonomi, baik nasional maupun global," tutup Fajar.
(uka)
tulis komentar anda