Di ToT CSA SIMURP Jatim, Kementan Ingatkan Pentingnya Peran Kostratani
Selasa, 11 Agustus 2020 - 15:38 WIB
“Oleh karena itu Kostratani harus bisa mengakselerasi teknologi, khususnya untuk pertanian. Karena, Kostratani menjadi kendaraan untuk mencapai tiga tujuan utama pertanian. Yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor,” katanya.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, mengatakan kegiatan ToT CSA SIMURP harus bisa dimaksimalkan oleh penyuluh.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap terjadi peningkatan. Baik peningkatan produktivitas, kualitas, maupun kontinuitas. Kita pun berharap semua produk dan hasil pertanian dapat terjangkau dari sisi harga maupun mudah aksesnya bagi konsumen,” tutur Leli.
Sedangkan Kepala BBPP Ketindan Sumardi Noor mengatakan, kegiatan ToT CSA Bagi Penyuluh di Provinsi Jawa Timur, ada di satu Kabupaten yaitu Kabupaten Jember. Tepatnya meliputi dua daerah irigasi (DI) meliputi DI Talang dan DI Pondok Waluh.
“Dari kegiatan SIMURP diharapkan dapat meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dengan fokus pada kegiatan CSA atau Pertanian Cerdas Iklim, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi gagal panen, mengurangi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP. Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi SDM pertanian di Kabupaten Jember yang juga merupakan wilayah binaan BBPP Ketindan,” katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap para penyuluh yang mengikuti kegiatan ToT CSA SIMURP bisa menyerap ilmu sebanyak banyaknya.
“Penyuluh adalah garda terdepan buat pertanian. Mereka harus selalu di lapangan untuk mendampingi petani dalam proses tanam hingga panen. Oleh karena itu, jika penyuluhnya pintar, maka petani pasti pintar. Dan tentunya produksi pun akan terjaga. Jika produksi terus terjaga, maka pangan buat masyarakat pasti terjaga,” tutur Mentan SYL. (NF/EZ)
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, mengatakan kegiatan ToT CSA SIMURP harus bisa dimaksimalkan oleh penyuluh.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap terjadi peningkatan. Baik peningkatan produktivitas, kualitas, maupun kontinuitas. Kita pun berharap semua produk dan hasil pertanian dapat terjangkau dari sisi harga maupun mudah aksesnya bagi konsumen,” tutur Leli.
Sedangkan Kepala BBPP Ketindan Sumardi Noor mengatakan, kegiatan ToT CSA Bagi Penyuluh di Provinsi Jawa Timur, ada di satu Kabupaten yaitu Kabupaten Jember. Tepatnya meliputi dua daerah irigasi (DI) meliputi DI Talang dan DI Pondok Waluh.
“Dari kegiatan SIMURP diharapkan dapat meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dengan fokus pada kegiatan CSA atau Pertanian Cerdas Iklim, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, mengurangi gagal panen, mengurangi Gas Rumah Kaca (GRK) serta meningkatkan pendapatan petani khususnya di Daerah Irigasi Proyek SIMURP. Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi SDM pertanian di Kabupaten Jember yang juga merupakan wilayah binaan BBPP Ketindan,” katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap para penyuluh yang mengikuti kegiatan ToT CSA SIMURP bisa menyerap ilmu sebanyak banyaknya.
“Penyuluh adalah garda terdepan buat pertanian. Mereka harus selalu di lapangan untuk mendampingi petani dalam proses tanam hingga panen. Oleh karena itu, jika penyuluhnya pintar, maka petani pasti pintar. Dan tentunya produksi pun akan terjaga. Jika produksi terus terjaga, maka pangan buat masyarakat pasti terjaga,” tutur Mentan SYL. (NF/EZ)
(atk)
tulis komentar anda