Jokowi: Investigasi Insiden Ledakan Smelter di Morowali Masih Berjalan
Sabtu, 30 Desember 2023 - 20:01 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memastikan investigasi insiden ledakan yang terjadi di tungku smelter yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, masih terus berjalan.
"Semuanya masih dalam proses investigasi. Dari kepolisian. Semuanya masih dalam proses investigasi dari Kepolisian, nanti tanyakan langsung kepada Pak Kapolri," kata Jokowi seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional 2023 dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Terlepas dari itu, Jokowi menilai aspek keamanan di fasilitas smelter menjadi prioritas sejak saat dibangun, meski menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Namun, dengan terjadinya dua kali kecelakaan kerja dalam tiga bulan terakhir, Jokowi menegaskan bahwa pemeriksaan unsur keselamatan ke depam harus diperketat.
"Urusan di tempat yang ada pemanasannya itu, ada peleburannya itu, menurut saya paling rawan di situ. Jadi auditnya, checking-nya kalau bisa harus di double-in harus di-tripple-in biar kejadian yang sudah sekali-dua kali terjadi ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Sejak tanggal 25 Desember 2023, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenaker, dan Kemenperin, Korem, Polda, Polres, dan Kodim serta pemerintah daerah telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan awal dan penyelidikan mendalam.
Menko Marves Luhut B Pandjaitan menyebutkan, dari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan yang melanggar prosedur standar operasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Namun untuk kesimpulan akhir, Luhut meminta Kapolda Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan investigasi dalam waktu dua minggu dan meminta tindakan tegas dari Polri terhadap setiap pelanggaran hukum yang teridentifikasi.
"Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan. Kejadian serupa di GNI tahun lalu sudah menjadi pelajaran bahwa kita serius dalam menegakkan hukum demi keselamatan pekerja. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia," tegas Luhut.
"Semuanya masih dalam proses investigasi. Dari kepolisian. Semuanya masih dalam proses investigasi dari Kepolisian, nanti tanyakan langsung kepada Pak Kapolri," kata Jokowi seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional 2023 dalam Rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Baca Juga
Terlepas dari itu, Jokowi menilai aspek keamanan di fasilitas smelter menjadi prioritas sejak saat dibangun, meski menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Namun, dengan terjadinya dua kali kecelakaan kerja dalam tiga bulan terakhir, Jokowi menegaskan bahwa pemeriksaan unsur keselamatan ke depam harus diperketat.
"Urusan di tempat yang ada pemanasannya itu, ada peleburannya itu, menurut saya paling rawan di situ. Jadi auditnya, checking-nya kalau bisa harus di double-in harus di-tripple-in biar kejadian yang sudah sekali-dua kali terjadi ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Sejak tanggal 25 Desember 2023, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kemenaker, dan Kemenperin, Korem, Polda, Polres, dan Kodim serta pemerintah daerah telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan awal dan penyelidikan mendalam.
Menko Marves Luhut B Pandjaitan menyebutkan, dari hasil investigasi awal, terdapat indikasi tindakan yang melanggar prosedur standar operasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Namun untuk kesimpulan akhir, Luhut meminta Kapolda Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan investigasi dalam waktu dua minggu dan meminta tindakan tegas dari Polri terhadap setiap pelanggaran hukum yang teridentifikasi.
"Saya minta Polri bertindak cepat dan tegas apabila ada bukti pelanggaran oleh perusahaan. Kejadian serupa di GNI tahun lalu sudah menjadi pelajaran bahwa kita serius dalam menegakkan hukum demi keselamatan pekerja. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia," tegas Luhut.
(fjo)
tulis komentar anda