Gojek Sudah Sumbang Rp104 T ke Indonesia, 4 Bulan Terakhir Gaet 120.000 UMKM
Selasa, 11 Agustus 2020 - 04:14 WIB
JAKARTA - Dalam empat bulan terakhir, terdapat 120.000 UMKM baru yang bergabung ke dalam ekosistem Gojek dan tetap mempertahankan bisnisnya di tengah situasi pandemi. Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan 94% dari UMKM yang beralih go digital dan bergabung ke dalam ekosistem Gojek di tengah pandemi adalah usaha mikro, dan hampir setengahnya (43%) adalah pengusaha pemula.
“Sangatlah penting bagi UMKM konvensional untuk bertransformasi menjadi usaha digital agar mereka bisa beradaptasi sesuai perubahan perilaku konsumen yang kini lebih banyak menggunakan platform digital untuk memenuhi segala kebutuhan,” kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo di Jakarta.
(Baca Juga: Menjorokkan 10 Juta UMKM Go Digital Jadi Keharusan )
Menurut dia, mendukung UMKM merupakan komitmen jangka panjang perusahaan karya anak bangsa tersebut. Gojek sendiri telah membantu jutaan mitra usaha, yang mana 95% merupakan UMKM, untuk mengembangkan usahanya secara daring melalui berbagai layanan seperti GoFood, GoShop, GoPay, GoBox dan GoSend dengan menghubungkan mereka kepada lebih dari 170 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi Gojek.
"Upaya Gojek dalam mendukung UMKM turut membantu ketahanan perekonomian Indonesia," tukasnya.
Adapun berdasarkan riset LD FEB UI mengungkapkan bahwa Gojek berkontribusi sebesar Rp104,6 Triliun ke ekonomi Indonesia di tahun 2019. Menggunakan metode perhitungan PDB, nilai produksi di ekosistem Gojek setara dengan 1% PDB nasional di tahun 2019.
(Baca Juga: Sinergi, Kunci Capai Target 20 Juta UMKM Bisa Go Digital )
"Kehadiran Gojek juga membantu tumbuhnya UMKM yang berada di luar ekosistem," ujarnya.
Riset LD FEB UI juga mengungkapkan bahwa mayoritas (86%) UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel dan pedagang pasar mengalami peningkatan volume transaksi setelah ada Gojek di kotanya. Tidak hanya itu, sebagian dari mereka (33%) juga dapat membuka cabang usaha baru karena kehadiran Gojek.
“Sangatlah penting bagi UMKM konvensional untuk bertransformasi menjadi usaha digital agar mereka bisa beradaptasi sesuai perubahan perilaku konsumen yang kini lebih banyak menggunakan platform digital untuk memenuhi segala kebutuhan,” kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo di Jakarta.
(Baca Juga: Menjorokkan 10 Juta UMKM Go Digital Jadi Keharusan )
Menurut dia, mendukung UMKM merupakan komitmen jangka panjang perusahaan karya anak bangsa tersebut. Gojek sendiri telah membantu jutaan mitra usaha, yang mana 95% merupakan UMKM, untuk mengembangkan usahanya secara daring melalui berbagai layanan seperti GoFood, GoShop, GoPay, GoBox dan GoSend dengan menghubungkan mereka kepada lebih dari 170 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi Gojek.
"Upaya Gojek dalam mendukung UMKM turut membantu ketahanan perekonomian Indonesia," tukasnya.
Adapun berdasarkan riset LD FEB UI mengungkapkan bahwa Gojek berkontribusi sebesar Rp104,6 Triliun ke ekonomi Indonesia di tahun 2019. Menggunakan metode perhitungan PDB, nilai produksi di ekosistem Gojek setara dengan 1% PDB nasional di tahun 2019.
(Baca Juga: Sinergi, Kunci Capai Target 20 Juta UMKM Bisa Go Digital )
"Kehadiran Gojek juga membantu tumbuhnya UMKM yang berada di luar ekosistem," ujarnya.
Riset LD FEB UI juga mengungkapkan bahwa mayoritas (86%) UMKM di luar ekosistem Gojek seperti bengkel dan pedagang pasar mengalami peningkatan volume transaksi setelah ada Gojek di kotanya. Tidak hanya itu, sebagian dari mereka (33%) juga dapat membuka cabang usaha baru karena kehadiran Gojek.
(akr)
tulis komentar anda