Penyelenggaraan Pemilu Diproyeksi Bakal Kerek PDB 1%
Senin, 08 Januari 2024 - 13:34 WIB
JAKARTA - Penyelenggaraan Pemilihan Umum ( Pemilu ) tahun 2024 diyakini akan menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Pemilu serempak tahun ini diproyeksikan setidaknya akan memberi sumbangsih 1% atau setara Rp300 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2024.
"Memang pemilu punya multiplier effect yang sangat signifikan, kemudian aktivitas lain juga akan membawa efek besar terhadap perekonomian, periklanan, makanan, dan lainnya," ujar Peneliti Senior CORE Indonesia dan FEB Universitas Sebelas Maret Etika Karyani Suwono dalam Market Review IDXChannel, Senin (8/1/2024).
Etika menjabarkan, dari sisi belanja, Pemerintah juga telah mengalokasikan dana perhelatan pemilu sebesar Rp15,87 triliun pada 2024 yang utamanya dianggarkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Di samping itu, dampak dari pengeluaran calon legislatif (caleg) yang berkampanye di seluruh Indonesia ikut mendongkrak PDB.
"Saya kira perputaran pemilu akan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena bisa meningkatkan belanja pemerintah, peningkatan itu mulai terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun ini," tuturnya.
Selain penyelenggaraan pemilu, Etika mengatakan bahwa sekitar bulan Maret mendatang geliat ekonomi juga akan terpacu dengan masuknya bulan Ramadhan, hingga Lebaran pada Aprl 2024. Kedua momen tersebut diketahui selalu menambah konsumsi masyarakat.
"Kemudian ada dorongan dari Ramadhan pada Maret, perputaran uang akan meningkat, jadi ada booster terhadap pertumbuhan ekononomi," tegasnya.
"Memang pemilu punya multiplier effect yang sangat signifikan, kemudian aktivitas lain juga akan membawa efek besar terhadap perekonomian, periklanan, makanan, dan lainnya," ujar Peneliti Senior CORE Indonesia dan FEB Universitas Sebelas Maret Etika Karyani Suwono dalam Market Review IDXChannel, Senin (8/1/2024).
Etika menjabarkan, dari sisi belanja, Pemerintah juga telah mengalokasikan dana perhelatan pemilu sebesar Rp15,87 triliun pada 2024 yang utamanya dianggarkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Di samping itu, dampak dari pengeluaran calon legislatif (caleg) yang berkampanye di seluruh Indonesia ikut mendongkrak PDB.
"Saya kira perputaran pemilu akan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena bisa meningkatkan belanja pemerintah, peningkatan itu mulai terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun ini," tuturnya.
Selain penyelenggaraan pemilu, Etika mengatakan bahwa sekitar bulan Maret mendatang geliat ekonomi juga akan terpacu dengan masuknya bulan Ramadhan, hingga Lebaran pada Aprl 2024. Kedua momen tersebut diketahui selalu menambah konsumsi masyarakat.
"Kemudian ada dorongan dari Ramadhan pada Maret, perputaran uang akan meningkat, jadi ada booster terhadap pertumbuhan ekononomi," tegasnya.
(fjo)
tulis komentar anda