Konsisten dalam Bina Mitra, Hutama Karya Dorong UMKM Naik Kelas
Selasa, 11 Agustus 2020 - 17:23 WIB
Awalnya ia merasa ragu dengan usaha ini karena produksi benih edamame masih dianggap tabu oleh masyarakat sehingga ia memutuskan untuk menyewa lahan seluas 2 hektaruntuk produksi awal dan pengenalan sayuran ini.
Setelah mendapatkan respon yang cukup positif dari masyarakat, ia kemudian tak lagi menyewa lahan namun mengimplementasikan sistem plasma dimana petani yang telah mempunyai lahan, ia kasih benih yang selanjutnya jika telah panen akan ia beli kembali.
Saat ini hasil panen dari bisnis edamame dengan total 11 pekerja ini telah di supply ke berbagai daerah di pulau Jawa seperti Bandung, Depok, Cimahi, Tanggerang, hingga Jakarta.
“Kami ingin berterima kasih kepada Hutama Karya atas pinjaman modal usaha melalui program kemitraannya kepada kami. Di mana hasil penyaluran bantuan modal usaha tersebut telah meningkatkan kapasitas produksi dan omzet kami hingga dua kali lipat.
Semoga Hutama Karya dapat terus bersinergi memajukan UMKM di Indonesia,” tutur Anto.
Selain Agrobisnis Edamame, UMKM lainnya yang sukses setelah menjadi mitra binaan Hutama Karya adalah Maradeca Home Industry yang merupakan usaha produksi biji kopi. Industri rumahan yang berlokasi di Kecamatan Panyileukan, Bandung, Jawa Barat ini awalnya mampu memproduksi 70 kg biji kopi per bulan.
Evrian Kharisma yang merupakan pemilik Toko Kopi Maradeca ini mengatakan bahwa Maradeca artinya merdeka yang berasal dari Bahasa Bugis. Pada tahun 2012 2016, ia merupakan seorang petani kopi yang menanam dan merawat tanaman kopi sendiri. Kemudian pada tahun 2017, ia masuk ke dunia bisnis dengan menjadi pebisnis ritel biji kopi. Selang dua tahun berlalu, sepak terjang Evri di dunia bisnis ritel, ia memutuskan untuk membuka toko sendiri untuk mendistribusikan produk kopinya. Sehingga, pada tahun 2019 ia berhasil mendirikan toko kopi sendiri dengan produk utamanya adalah kopi bubuk.
Maradeca Home Industry mulai menjadi mitra binaan Hutama Karya pada tahun 2019. Saat itu, Evri mengaku bahwa ia kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. “Sejak bergabung dengan kluster UMKM Binaan Hutama Karya yang ada di Bandung dan menerima modal kerja dari perusahaan, produksi kopi dan jangkauan pasar Maradeca mengalami peningkatan setidaknya 10% per bulan. Dengan begitu, hal ini meningkatkan omzet penjualan dari bisnis kami. Kami sangat berterima kasih kepada Hutama Karya,” ujar Evri.
Selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, Hutama Karya telah menyalurkan puluhan miliar untuk program kemitraan dan membantu lebih dari 1200 UMKM. Selain dua mitra binaan unggulan perusahaan diatas, Hutama Karya juga memiliki mitra binaan lainnya di berbagai sektor industri. Diantaranya Konveksi Unggul Barokah yang memproduksi jaket jeans di Cibiru, Bandung; Leewar Home Industry yang merupakan konveksi celana jeans di Cimahi, Jawa Barat; Marglobal Home Industry yang memproduksi pakaian apparel & screen printing di Arcamanik, Bandung; hingga Sipa Furniture yang memproduksi mebel di Subang, Jawa Barat.
Setelah mendapatkan respon yang cukup positif dari masyarakat, ia kemudian tak lagi menyewa lahan namun mengimplementasikan sistem plasma dimana petani yang telah mempunyai lahan, ia kasih benih yang selanjutnya jika telah panen akan ia beli kembali.
Saat ini hasil panen dari bisnis edamame dengan total 11 pekerja ini telah di supply ke berbagai daerah di pulau Jawa seperti Bandung, Depok, Cimahi, Tanggerang, hingga Jakarta.
“Kami ingin berterima kasih kepada Hutama Karya atas pinjaman modal usaha melalui program kemitraannya kepada kami. Di mana hasil penyaluran bantuan modal usaha tersebut telah meningkatkan kapasitas produksi dan omzet kami hingga dua kali lipat.
Semoga Hutama Karya dapat terus bersinergi memajukan UMKM di Indonesia,” tutur Anto.
Selain Agrobisnis Edamame, UMKM lainnya yang sukses setelah menjadi mitra binaan Hutama Karya adalah Maradeca Home Industry yang merupakan usaha produksi biji kopi. Industri rumahan yang berlokasi di Kecamatan Panyileukan, Bandung, Jawa Barat ini awalnya mampu memproduksi 70 kg biji kopi per bulan.
Evrian Kharisma yang merupakan pemilik Toko Kopi Maradeca ini mengatakan bahwa Maradeca artinya merdeka yang berasal dari Bahasa Bugis. Pada tahun 2012 2016, ia merupakan seorang petani kopi yang menanam dan merawat tanaman kopi sendiri. Kemudian pada tahun 2017, ia masuk ke dunia bisnis dengan menjadi pebisnis ritel biji kopi. Selang dua tahun berlalu, sepak terjang Evri di dunia bisnis ritel, ia memutuskan untuk membuka toko sendiri untuk mendistribusikan produk kopinya. Sehingga, pada tahun 2019 ia berhasil mendirikan toko kopi sendiri dengan produk utamanya adalah kopi bubuk.
Maradeca Home Industry mulai menjadi mitra binaan Hutama Karya pada tahun 2019. Saat itu, Evri mengaku bahwa ia kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. “Sejak bergabung dengan kluster UMKM Binaan Hutama Karya yang ada di Bandung dan menerima modal kerja dari perusahaan, produksi kopi dan jangkauan pasar Maradeca mengalami peningkatan setidaknya 10% per bulan. Dengan begitu, hal ini meningkatkan omzet penjualan dari bisnis kami. Kami sangat berterima kasih kepada Hutama Karya,” ujar Evri.
Selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, Hutama Karya telah menyalurkan puluhan miliar untuk program kemitraan dan membantu lebih dari 1200 UMKM. Selain dua mitra binaan unggulan perusahaan diatas, Hutama Karya juga memiliki mitra binaan lainnya di berbagai sektor industri. Diantaranya Konveksi Unggul Barokah yang memproduksi jaket jeans di Cibiru, Bandung; Leewar Home Industry yang merupakan konveksi celana jeans di Cimahi, Jawa Barat; Marglobal Home Industry yang memproduksi pakaian apparel & screen printing di Arcamanik, Bandung; hingga Sipa Furniture yang memproduksi mebel di Subang, Jawa Barat.
tulis komentar anda