Lagi! Tungku Smelter Meledak, Peneliti: Pemerintah Harus Tanggung Jawab
Sabtu, 20 Januari 2024 - 10:13 WIB
JAKARTA - Belum tuntas penyelidikan terkait meledaknya tungku smelter yang dioperasikan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) akhir tahun 2023 lalu, insiden serupa kembali terjadi kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah.
Merespons berulangnya kejadian ini, peneliti pada Indonesia Institute for Sustainable Mining (IISM) Jannus TH Siahaan menegaskan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab dalam hal ini. Jannus mengatakan, pemerintah sudah harus berhenti terus-menerus menyalahkan investor terhadap kejadian ini.
"Karena bagaimanapun negara yang mengizinkan mereka untuk beroperasi. Negara yang mengundang mereka, dan negara pula yang seharusnya bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan tersebut," cetusnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/1/2023).
Menurut dia, pemerintah harus melakukan investigasi lebih mendalam dan menyeluruh, bahkan masuk lebih detail dari apa yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya. Pasalnya, insiden ini bukanlah yang pertama kali, bahkan telah beberapa kali terjadi dalam waktu yang relatif berdekatan.
"Untuk menghindari kejadian berulang di birokrasi di mana sering sekali terjadi saling lempar tanggung jawab antar-instansi- lembaga jika ada masalah seperti ini, maka pemerintah sebaiknya membentuk tim terpadu lintas Kementerian lembaga dan juga melibatkan pemerintah daerah setempat agar proses investigasi atau penyelidikan ini berlangsung menyeluruh dan komprehensif," tegasnya.
Dengan adanya tim terpadu, maka hasil investigasi menurutnya akan dapat diterima atau dapat mewakili masing-masing kepentingan yang terkait dengan tanggung jawab pengawasan tersebut. Selanjutnya, pemerintah dan semua pihak yang berkepentingan harus menjadikan kejadian ini sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola industri pengolahan mineral dan berkomitmen untuk menjadikannya lebih baik.
"Konteks lebih baik ini bukan hanya dari segi operasional standar keselamatan dari pihak smeter saja, tetapi juga lebih baik dalam pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah sendiri. Jadi perbaikan itu harus dilakukan secara menyeluruh baik dari pihak perusahaan dan juga dari pihak pemerintah," tandasnya.
Untuk diketahui, pada Minggu 24 Desember 2023, terjadi ledakan tungku smelter pada pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 korban tewas dan puluhan terluka. Insiden ledakan tungku smelter kini kembali terjadi di kawasan yang sama, pada Jumat (19/1) malam. Kecelakaan kali ini terjadi di PT Sulawesi Mining Investment (SMI) dan menyebabkan dua orang karyawan terluka.
Merespons berulangnya kejadian ini, peneliti pada Indonesia Institute for Sustainable Mining (IISM) Jannus TH Siahaan menegaskan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab dalam hal ini. Jannus mengatakan, pemerintah sudah harus berhenti terus-menerus menyalahkan investor terhadap kejadian ini.
"Karena bagaimanapun negara yang mengizinkan mereka untuk beroperasi. Negara yang mengundang mereka, dan negara pula yang seharusnya bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan tersebut," cetusnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/1/2023).
Menurut dia, pemerintah harus melakukan investigasi lebih mendalam dan menyeluruh, bahkan masuk lebih detail dari apa yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya. Pasalnya, insiden ini bukanlah yang pertama kali, bahkan telah beberapa kali terjadi dalam waktu yang relatif berdekatan.
"Untuk menghindari kejadian berulang di birokrasi di mana sering sekali terjadi saling lempar tanggung jawab antar-instansi- lembaga jika ada masalah seperti ini, maka pemerintah sebaiknya membentuk tim terpadu lintas Kementerian lembaga dan juga melibatkan pemerintah daerah setempat agar proses investigasi atau penyelidikan ini berlangsung menyeluruh dan komprehensif," tegasnya.
Dengan adanya tim terpadu, maka hasil investigasi menurutnya akan dapat diterima atau dapat mewakili masing-masing kepentingan yang terkait dengan tanggung jawab pengawasan tersebut. Selanjutnya, pemerintah dan semua pihak yang berkepentingan harus menjadikan kejadian ini sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola industri pengolahan mineral dan berkomitmen untuk menjadikannya lebih baik.
"Konteks lebih baik ini bukan hanya dari segi operasional standar keselamatan dari pihak smeter saja, tetapi juga lebih baik dalam pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah sendiri. Jadi perbaikan itu harus dilakukan secara menyeluruh baik dari pihak perusahaan dan juga dari pihak pemerintah," tandasnya.
Untuk diketahui, pada Minggu 24 Desember 2023, terjadi ledakan tungku smelter pada pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 korban tewas dan puluhan terluka. Insiden ledakan tungku smelter kini kembali terjadi di kawasan yang sama, pada Jumat (19/1) malam. Kecelakaan kali ini terjadi di PT Sulawesi Mining Investment (SMI) dan menyebabkan dua orang karyawan terluka.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda