Pertamina EP Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Pemulihan DAS

Kamis, 01 Februari 2024 - 22:07 WIB
Pertamina EP kolaborasi melakukan rehabilitasi hutan dan lahan untuk memulihkan fungsi DAS. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Pertamina EP melakukan rehabilitasi hutan dan lahan untuk memulihkan dan meningkatkan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS). Total lahan rehabilitasi mencapai 23,27 hektare berlokasi di Gunung Tilu, Majalengka, Jawa Barat.

"Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pertamina EP sekaligus sebagai upaya kesadaran dan kepedulian bersama masyarakat terkait pemulihan sumber daya hutan dan lahan," ujar Senior Manager Pertamina EP Relations Regional Jawa, Agus Suprijanto, Kamis (1/2/2024).

Dia mengatakan hampir 30% dari luasan total atau 6,27 Ha telah memasuki tahapan penanaman dan masa pemeliharaan. Sebanyak 3.918 bibit pohon telah ditanam dengan jenis tanaman berupa pohon buah-buah seperti mangga, petai, alpukat, dan nangka yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

"Program ini merupakan wujud komitmen Pertamina EP sebagai pemegang Persetujuan Pakai Kawasan Hutan (PPKH) dalam menjalanan revegetasi pasca aktivitas hulu migas selain di areal operasi perusahaan," kata dia.





Sejalan dengan visi Pemerintah dan Pertamina untuk menurunkan emisi karbon, Penanaman rehabilitasi DAS merupakan salah satu program dekarbonisasi untuk menurunkan emisi karbon. Agus menambahkan, kegiatan rehabilitasi DAS uga berdampak positif ke aspek perekonomian masyarakat yang turut dilibatkan dalam prosesnya guna menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.

"Dengan komitmen menjaga Ketahanan Energi Nasional, mari kita tetap menjaga Kelestarian Lingkungan dengan program Indonesia Hijau Bersama," ujar Agus.

Sementara, Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih mengatakan program penanaman pohon ini tepat untuk mendukung tiga aspek ketahanan lingkungan.

"Pertama, penanaman pohon di kawasan DAS tepat untuk membangun ketahanan lingkungan. Kedua, saat ini dunia berada dakam pemanasan global dan perubahan iklim," kata dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More