Harga Minyak Mendidih Akibat Ulah Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Jum'at, 09 Februari 2024 - 16:30 WIB
JAKARTA - Harga minyak dunia mengalami kenaikan mingguan akibat Israel menolak tawaran gencatan senjata dari Hamas. Minyak mentah berjangka Brent turun 6 sen, atau 0,1%, menjadi USD81,57 per barel pada pukul 07.28 WIB.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 2 sen menjadi USD76,24 per barel. Dua acuan harga minyak dunia tersebut naik sekitar 3% pada sesi sebelumnya karena pasukan Israel mengebom kota perbatasan selatan Rafah pada Kamis (9/2) setelah Perdana Menteri (PM) Netanyahu menolak perang di daerah kantong Palestina.
Ketegangan tersebut membuat harga minyak naik dengan Brent dan WTI yang keduanya akan naik lebih dari 5% pekan ini.
"Pergerakan kemarin tampak sedikit berlebih karena tidak banyak hal yang terjadi, setidaknya dalam hal fundamental," ujar kepala riset komoditas ING, Warren Patterson dikutip Reuters, Jumat (9/2/2024).
"Saya masih memperkirakan perdagangan dalam kisaran yang biasa akhir-akhir ini, dan masih dalam koridor keseimbangan," katanya.
Para pejabat AS melontarkan kritik keras sejauh ini terhadap korban sipil Israel di Gaza ketika Israel mengalihkan fokus serangan ke Rafah. Sebuah delegasi Hamas tiba di Kairo pada Kamis untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir dan Qatar.
Meskipun konflik telah mendorong kenaikan harga minyak, tidak ada dampak pada produksi minyak. Produksi non-OPEC dari Norwegia dan Guyana meningkat sementara Rusia mengekspor lebih banyak minyak mentah di bulan Februari daripada yang direncanakan di bawah kesepakatan OPEC+ menyusul kombinasi serangan pesawat tak berawak dan pemadaman teknis di kilang-kilang minyaknya.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 2 sen menjadi USD76,24 per barel. Dua acuan harga minyak dunia tersebut naik sekitar 3% pada sesi sebelumnya karena pasukan Israel mengebom kota perbatasan selatan Rafah pada Kamis (9/2) setelah Perdana Menteri (PM) Netanyahu menolak perang di daerah kantong Palestina.
Ketegangan tersebut membuat harga minyak naik dengan Brent dan WTI yang keduanya akan naik lebih dari 5% pekan ini.
"Pergerakan kemarin tampak sedikit berlebih karena tidak banyak hal yang terjadi, setidaknya dalam hal fundamental," ujar kepala riset komoditas ING, Warren Patterson dikutip Reuters, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga
"Saya masih memperkirakan perdagangan dalam kisaran yang biasa akhir-akhir ini, dan masih dalam koridor keseimbangan," katanya.
Para pejabat AS melontarkan kritik keras sejauh ini terhadap korban sipil Israel di Gaza ketika Israel mengalihkan fokus serangan ke Rafah. Sebuah delegasi Hamas tiba di Kairo pada Kamis untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir dan Qatar.
Baca Juga
Meskipun konflik telah mendorong kenaikan harga minyak, tidak ada dampak pada produksi minyak. Produksi non-OPEC dari Norwegia dan Guyana meningkat sementara Rusia mengekspor lebih banyak minyak mentah di bulan Februari daripada yang direncanakan di bawah kesepakatan OPEC+ menyusul kombinasi serangan pesawat tak berawak dan pemadaman teknis di kilang-kilang minyaknya.
(nng)
tulis komentar anda