Harga Beras Ugal-ugalan, Bulog Sebut Impor Beras RI Diserobot Eropa
Rabu, 28 Februari 2024 - 14:03 WIB
JAKARTA - Bulog mengungkapkan kenaikan harga beras akibat terjadinya peningkatan permintaan global. Indonesia kini bersaing ketat dengan Eropa memperebutkan impor beras dari Thailand dan Vietnam.
"Eropa ikutan borong beras di Thailand, Vietnam. Kami turunkan tim ke sana banyak yang beli dari Eropa," ujar Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2/2024).
Menurut dia tingginya permintaan beras global disebut jadi faktor penting sebegai penyebab meningkatnya harga beras. Penyebab lain terjadinya El Nino menyebabkan turunnya produksi beras di sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Dampak pembatasan dari India juga cukup signifikan. Orang mengamankan stok masing-masing dari beberapa negara," jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan harga beras global naik signifikan menjadi USD670 per ton dari harga sebelumnya USD460 per ton.
"Ini semuanya akan di adjust menjadi harga pokok produksi, kalau naik artinya harga naik tetapi yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat," kata Arief.
"Eropa ikutan borong beras di Thailand, Vietnam. Kami turunkan tim ke sana banyak yang beli dari Eropa," ujar Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2/2024).
Menurut dia tingginya permintaan beras global disebut jadi faktor penting sebegai penyebab meningkatnya harga beras. Penyebab lain terjadinya El Nino menyebabkan turunnya produksi beras di sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Dampak pembatasan dari India juga cukup signifikan. Orang mengamankan stok masing-masing dari beberapa negara," jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan harga beras global naik signifikan menjadi USD670 per ton dari harga sebelumnya USD460 per ton.
"Ini semuanya akan di adjust menjadi harga pokok produksi, kalau naik artinya harga naik tetapi yang paling penting adalah menjaga daya beli masyarakat," kata Arief.
(nng)
tulis komentar anda