ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Global
Jum'at, 01 Maret 2024 - 14:36 WIB
JAKARTA - ASEAN dan India diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global berkat peningkatan perdagangan dan investasi antara keduanya. Total perdagangan ASEAN-India pada 2022 meningkat sebesar 23,4% sebesar USD113 miliar dari tahun sebelumnya dan investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment dari India ke ASEAN mencapai USD 681 juta pada 2022.
"India memiliki target sebagai pusat manufaktur dunia sehingga banyak perusahaan global telah berinvestasi," ujar Managing Director dari World Trade Center di Bengaluru, Chennai, dan Kochi Vineet Verma dalam pernyataannya Jumat (1/3/2024).
Anggota Dewan World Trade Centers Association (WTCA) mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membuka kesempatan perdagangan dan investasi bagi pelaku bisnis di ASEAN-India sejalan dengan perjanjian ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA).
Sejak 2010, AIFTA telah mengurangi hambatan perdagangan ASEAN dan India dengan penghilangan tarif untuk 75% barang, mengizinkan faktur barang pihak ketiga, dan mengizinkan kumulasi regional atas penggunaan bahan baku produksi. AIFTA telah mengakselerasi perdagangan di sektor pertanian, perikanan, kehutanan, jasa, energi, teknologi, transportasi, manufaktur, dan masih banyak lagi.
"Di sisi investasi, kerja sama antara ASEAN dan India tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka pintu investasi yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kedua kawasan," kata dia.
Lebih lanjut, India merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi ASEAN, sekaligus menjadi negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia. Hal ini didorong oleh faktor demografis, letak geografis, dan potensi industri.
WTCA yang memiliki lebih dari 300 anggota pengembang real estate, bisnis, dan komunitas di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengajak pengusaha Indonesia untuk melihat peluang perdagangan dan investasi yang menguntungkan di kedua kawasan.
"Pada 2023, Indonesia meraih surplus perdagangan terbesar dari India dengan nilai USD14,1 miliar dari total nilai perdagangan USD32,7 miliar, yang didominasi dari produk non-migas," jelasnya.
"India memiliki target sebagai pusat manufaktur dunia sehingga banyak perusahaan global telah berinvestasi," ujar Managing Director dari World Trade Center di Bengaluru, Chennai, dan Kochi Vineet Verma dalam pernyataannya Jumat (1/3/2024).
Anggota Dewan World Trade Centers Association (WTCA) mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membuka kesempatan perdagangan dan investasi bagi pelaku bisnis di ASEAN-India sejalan dengan perjanjian ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA).
Sejak 2010, AIFTA telah mengurangi hambatan perdagangan ASEAN dan India dengan penghilangan tarif untuk 75% barang, mengizinkan faktur barang pihak ketiga, dan mengizinkan kumulasi regional atas penggunaan bahan baku produksi. AIFTA telah mengakselerasi perdagangan di sektor pertanian, perikanan, kehutanan, jasa, energi, teknologi, transportasi, manufaktur, dan masih banyak lagi.
"Di sisi investasi, kerja sama antara ASEAN dan India tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka pintu investasi yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kedua kawasan," kata dia.
Lebih lanjut, India merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi ASEAN, sekaligus menjadi negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia. Hal ini didorong oleh faktor demografis, letak geografis, dan potensi industri.
WTCA yang memiliki lebih dari 300 anggota pengembang real estate, bisnis, dan komunitas di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengajak pengusaha Indonesia untuk melihat peluang perdagangan dan investasi yang menguntungkan di kedua kawasan.
"Pada 2023, Indonesia meraih surplus perdagangan terbesar dari India dengan nilai USD14,1 miliar dari total nilai perdagangan USD32,7 miliar, yang didominasi dari produk non-migas," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda