Pioner Konstruksi Modern, Karya Hutama Karya Telah Mendunia
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 14:52 WIB
Tidak berhenti hanya mengerjakan proyek monumental di dalam negeri, sejak 1990 hingga sekarang, Hutama Karya terus mengembangkan kapabilitasnya untuk dapat bersaing di dunia internasional. Hutama Karya telah mengharumkan nama Indonesia dengan melebarkan sayapnya ke Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam hingga Timor Leste, menjadi kontraktor proyek infrastruktur jalan utama hingga jalan tol.
Awal tahun 1990 hingga 1993, Hutama Karya membangun Jalan Tol North South Expressway Ayer Hitam Malaysia, sepanjang 10 km dan selanjutnya Pada 1996 perusahaan memulai konstruksi pembangunan Jalan Tol Metro Manila Sky Way di Manila, Filipina sepanjang 9,5km yang diselesaikan dalam kurun waktu 3,5 tahun.
Pembangunan jalan tol baik di Malaysia maupun Filipina merupakan jalan tol pertama di negara tersebut. “Hutama Karya sudah sejak lama mendunia, kami memiliki pengalaman di beberapa negara dan menjadi kontraktor yang pertama kali membangun jalan tol di Malaysia dan Filipina,” jelas Novias.
Hutama Karya terpilih untuk mengerjakan jalan tol Metro Manila Sky Way karena menawarkan teknologi konstruksi Sosrobahu, karya anak bangsa yang merupakan insinyur terbaik Hutama Karya, Ir. Tjokorda Raka Sukawati.
“Teknologi yang kami tawarkan saat itu adalah teknologi LPBH (Landasan Putar Bebas Hambatan) atau lebih terkenal dengan Sosrobahu. Teknologi ini sudah diakui dan digunakan oleh berbagai perusahaan konstruksi di seluruh dunia hingga sekarang,” terangnya.
Teknologi yang digunakan dalam membangun jalan layang ini menjamin tidak akan mengganggu arus lalu lintas selama pembuatan karena saat pengecoran, kepala tiang, bisa dilakukan dengan posisi sejajar arah jalan. Dengan posisi ini, maka tiang-tiang penyangga cetakan beton tidak akan menghalangi jalan di bawahnya.
Lalu setelah kepala tiang kering, posisinya bisa diputar. Jika kepala tiang sudah diputar dengan posisi melintang jalan, maka kepala beton akan menjadi penyangga struktur jalan layang yang akan dibangun.
Cukup banyak proyek jalan yang menggunakan teknik Sosrobahu ini, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, di antaranya yang cukup terkenal adalah pembangunanan Jalan Tol Layang JakartaCikampek 2 (elevated) dan proyek pembangunan jalan tol layang Metro Manila atau Metro Manila Skyway, Filipina.
Di Timor Leste, Hutama Karya telah menyelesaikan proyek jalan Oe-Cusse Paket II yang merupakan proyek dari Government of Demokratic Republic of Timor Leste. Proyek jalan yang di kerjakan pada tahun 2015 hingga 2019 ini adalah bagian dari proyek infrastruktur yang lebih besar di Zonas Especais de Economia Social de Mercado (ZEESM).
Awal tahun 1990 hingga 1993, Hutama Karya membangun Jalan Tol North South Expressway Ayer Hitam Malaysia, sepanjang 10 km dan selanjutnya Pada 1996 perusahaan memulai konstruksi pembangunan Jalan Tol Metro Manila Sky Way di Manila, Filipina sepanjang 9,5km yang diselesaikan dalam kurun waktu 3,5 tahun.
Pembangunan jalan tol baik di Malaysia maupun Filipina merupakan jalan tol pertama di negara tersebut. “Hutama Karya sudah sejak lama mendunia, kami memiliki pengalaman di beberapa negara dan menjadi kontraktor yang pertama kali membangun jalan tol di Malaysia dan Filipina,” jelas Novias.
Hutama Karya terpilih untuk mengerjakan jalan tol Metro Manila Sky Way karena menawarkan teknologi konstruksi Sosrobahu, karya anak bangsa yang merupakan insinyur terbaik Hutama Karya, Ir. Tjokorda Raka Sukawati.
“Teknologi yang kami tawarkan saat itu adalah teknologi LPBH (Landasan Putar Bebas Hambatan) atau lebih terkenal dengan Sosrobahu. Teknologi ini sudah diakui dan digunakan oleh berbagai perusahaan konstruksi di seluruh dunia hingga sekarang,” terangnya.
Teknologi yang digunakan dalam membangun jalan layang ini menjamin tidak akan mengganggu arus lalu lintas selama pembuatan karena saat pengecoran, kepala tiang, bisa dilakukan dengan posisi sejajar arah jalan. Dengan posisi ini, maka tiang-tiang penyangga cetakan beton tidak akan menghalangi jalan di bawahnya.
Lalu setelah kepala tiang kering, posisinya bisa diputar. Jika kepala tiang sudah diputar dengan posisi melintang jalan, maka kepala beton akan menjadi penyangga struktur jalan layang yang akan dibangun.
Cukup banyak proyek jalan yang menggunakan teknik Sosrobahu ini, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, di antaranya yang cukup terkenal adalah pembangunanan Jalan Tol Layang JakartaCikampek 2 (elevated) dan proyek pembangunan jalan tol layang Metro Manila atau Metro Manila Skyway, Filipina.
Di Timor Leste, Hutama Karya telah menyelesaikan proyek jalan Oe-Cusse Paket II yang merupakan proyek dari Government of Demokratic Republic of Timor Leste. Proyek jalan yang di kerjakan pada tahun 2015 hingga 2019 ini adalah bagian dari proyek infrastruktur yang lebih besar di Zonas Especais de Economia Social de Mercado (ZEESM).
tulis komentar anda