Kisah Sukses Seorang Karyawan Swasta Banting Setir Jadi Perajin Tahu
Rabu, 20 Maret 2024 - 19:32 WIB
"Saat ini saya tinggal kirim-kirim tahu saja ke pelanggan setiap harinya. Saya saat ini dibantu satu karyawan untuk produksi tahu," ucapnya.
Selain itu, Mardi cukup bahagia dari penghasilan perajin tahu dapat menyekolahkan kedua anaknya sampai lulus SMA (Sekolah Menengah Atas) meskipun tidak sampai perguruan tinggi.
"Alhamdulillah, dua orang anak saya bisa lulus sampai SMA. Itu sudah senang," ucapnya.
Pasalnya, dia ingin anak-anaknya lebih baik darinya dari segi pendidikan. Tentunya modal itu hanya bisa dia berikan untuk anak-anaknya agar dapat melangkah lebih maju ke depan.
Bertahan Berkat Suntikan Modal dari KUR BRI
Mardi sangat terbantu dengan adanya pinjaman permodalan dari BRI lewat kredit usaha rakyat (KUR). Pasalnya, di pernah mengalami masalah permodalan dan bisa diatasi dengan program tersebut.
"Saya sudah memanfaatkan KUR sudah dua kali. Pinjaman Rp 30 juta pada 2011 dan dan Rp 25 juta pada 2024. Itu diputar untuk tambahan modal," katanya.
Menurutnya, KUR memang sangat bersahabat bagi para pelaku UMKM. Awalnya, dia memanfaatkan program itu berdasarkan pengalaman rekan-rekan perajin tahu lainnya.
"Dikenali program KUR lalu saya direkomendasikan dapat memanfaatkannya untuk permodalan," katanya.
"Sekarang usaha saya sudah stabil. Target ke depan jaga kualitas saja dan tetap stabil produksi. Itu cukup," tambahnya.
Selain itu, Mardi cukup bahagia dari penghasilan perajin tahu dapat menyekolahkan kedua anaknya sampai lulus SMA (Sekolah Menengah Atas) meskipun tidak sampai perguruan tinggi.
"Alhamdulillah, dua orang anak saya bisa lulus sampai SMA. Itu sudah senang," ucapnya.
Pasalnya, dia ingin anak-anaknya lebih baik darinya dari segi pendidikan. Tentunya modal itu hanya bisa dia berikan untuk anak-anaknya agar dapat melangkah lebih maju ke depan.
Bertahan Berkat Suntikan Modal dari KUR BRI
Mardi sangat terbantu dengan adanya pinjaman permodalan dari BRI lewat kredit usaha rakyat (KUR). Pasalnya, di pernah mengalami masalah permodalan dan bisa diatasi dengan program tersebut.
"Saya sudah memanfaatkan KUR sudah dua kali. Pinjaman Rp 30 juta pada 2011 dan dan Rp 25 juta pada 2024. Itu diputar untuk tambahan modal," katanya.
Menurutnya, KUR memang sangat bersahabat bagi para pelaku UMKM. Awalnya, dia memanfaatkan program itu berdasarkan pengalaman rekan-rekan perajin tahu lainnya.
"Dikenali program KUR lalu saya direkomendasikan dapat memanfaatkannya untuk permodalan," katanya.
"Sekarang usaha saya sudah stabil. Target ke depan jaga kualitas saja dan tetap stabil produksi. Itu cukup," tambahnya.
tulis komentar anda