Erick Thohir: Daripada Buang-buang Uang ke Negeri Orang, Kenapa Gak Bantu Rakyat
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 16:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah mencatat akan melakukan transformasi dan percepatan pembangunan wisata lokal di sejumlah daerah di Indonesia. Langkah itu untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri pasca pandemi Covid-19.
(Baca Juga: Erick Bukan Anti Asing, Kedatangan Turis Mancanegara Bakal Direm )
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menjelaskan, pemerintah akan melakukan akselerasi di sektor pariwisata guna menggenjot pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021. Langkah itu juga dibarengi dengan prioritas pemerintah terhadap wisatawan lokal. Di mana, pemerintah menargetkan sebanyak 90 persen wisatawan dalam negeri ketimbang luar negeri.
Sementara lokasi yang akan diperbaharui wisatanya terdiri dari, Labuan Bajo, Bali, Danau Toba, Borobudur, Kupang, Mandalika, dan sejumlah wisata di jawa tengah dan Sumatera Barat.
"Wisata lokal harus jadi pusat pertumbuhan kita. 90 persen turis adalah turis lokal. Dengan kondisi sekarang, saya rasa sudah saatnya wisata lokal fokus pengembangan dan tidak ada salahnya kita sebagai bangsa harus bersatu," ujar Erick, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
(Baca Juga: Joss, Erick Thohir Jemput Langsung Investor Asing untuk Tanam Uang di RI )
Terkait dengan pembaharuan tempat wisata, lanjut Erick, hal itu sudah diputuskan dan masuk dalam skema program prioritas pemerintah. Di mana, akan ada pembangunan infrastruktur wisata.
Sementara terkait prioritas pemerintah terhadap turis lokal, Erick menjelaskan hal itu akan menekan jumlah uang yang keluar dari Indonesia. Artinya, semakin tingginya masyarakat Indonesia berwisata dalam negeri, maka semakin tinggi perputaran uang dalam negeri, khususnya perputaran uang di daerah tujuan wisata.
(Baca Juga: Luhut Belum Mau Terima Turis Asing, Pelancong Lokal Punya Simpanan Uang Banyak )
Dia, bilang sudah saatnya masyarakat saling memberdayakan satu sama lain dengan cara berkunjung ke daerah wisata. Hal itu, karena daya tarik alam di sejumlah daerah pun tak kalah menarik dengan yang dipunyai negara lain.
"Daripada buang-buang duit ke luar negeri, ngasih duit ke luar negeri, kenapa gak sekarang kita tidak membantu rakyat kita, toh alam kita tidak kalah bagusnya dengan tempat lain," kata Erick.
(Baca Juga: Erick Bukan Anti Asing, Kedatangan Turis Mancanegara Bakal Direm )
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menjelaskan, pemerintah akan melakukan akselerasi di sektor pariwisata guna menggenjot pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021. Langkah itu juga dibarengi dengan prioritas pemerintah terhadap wisatawan lokal. Di mana, pemerintah menargetkan sebanyak 90 persen wisatawan dalam negeri ketimbang luar negeri.
Sementara lokasi yang akan diperbaharui wisatanya terdiri dari, Labuan Bajo, Bali, Danau Toba, Borobudur, Kupang, Mandalika, dan sejumlah wisata di jawa tengah dan Sumatera Barat.
"Wisata lokal harus jadi pusat pertumbuhan kita. 90 persen turis adalah turis lokal. Dengan kondisi sekarang, saya rasa sudah saatnya wisata lokal fokus pengembangan dan tidak ada salahnya kita sebagai bangsa harus bersatu," ujar Erick, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
(Baca Juga: Joss, Erick Thohir Jemput Langsung Investor Asing untuk Tanam Uang di RI )
Terkait dengan pembaharuan tempat wisata, lanjut Erick, hal itu sudah diputuskan dan masuk dalam skema program prioritas pemerintah. Di mana, akan ada pembangunan infrastruktur wisata.
Sementara terkait prioritas pemerintah terhadap turis lokal, Erick menjelaskan hal itu akan menekan jumlah uang yang keluar dari Indonesia. Artinya, semakin tingginya masyarakat Indonesia berwisata dalam negeri, maka semakin tinggi perputaran uang dalam negeri, khususnya perputaran uang di daerah tujuan wisata.
(Baca Juga: Luhut Belum Mau Terima Turis Asing, Pelancong Lokal Punya Simpanan Uang Banyak )
Dia, bilang sudah saatnya masyarakat saling memberdayakan satu sama lain dengan cara berkunjung ke daerah wisata. Hal itu, karena daya tarik alam di sejumlah daerah pun tak kalah menarik dengan yang dipunyai negara lain.
"Daripada buang-buang duit ke luar negeri, ngasih duit ke luar negeri, kenapa gak sekarang kita tidak membantu rakyat kita, toh alam kita tidak kalah bagusnya dengan tempat lain," kata Erick.
(akr)
tulis komentar anda