Orang Terkaya di Amerika Makin Tajir, Hartanya Bertambah Rp31.442 Triliun
Minggu, 31 Maret 2024 - 09:17 WIB
WASHINGTON - Orang terkaya di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2023 tercatat menjadi lebih kaya dan saat ini memiliki aset gabungan senilai USD44,6 triliun. Penyebabnya mengutip data terbaru dari Federal Reserve, lantaran adanya lonjakan saham yang meroket.
Dilansir RT, Federal Reserve mendefinisikan 1% orang terkaya teratas Amerika sebagai mereka yang memiliki harta pribadi sebesar lebih dari USD11 juta. Pada kuartal keempat tahun lalu, 1% orang teratas di Amerika ini tercatat harta miliarder secara gabungan meningkat sekitar USD2 triliun atau setara Rp31.442 triliun (Kurs Rp15.721).
Kenaikan tersebut sebagian besar dari hasil reli pasar saham pada akhir tahun, ketika nilai ekuitas perusahaan dan saham reksa dana yang dipegang oleh warga terkaya AS meroket dari USD17,65 triliun menjadi USD19,7 triliun.
Tak hanya itu harta kekayaan orang Amerika kelas menengah juga dilaporkan mengalami peningkatan, tetapi data Federal Reserve menunjukkan bahwa 1% terkaya menjadi penerima manfaat utama dari reli pasar saham. Diungkapkan karena keuntungan pasar tetap sangat terkonsentrasi di tangan orang terkaya.
10% teratas orang Amerika memiliki 87% saham dan reksa dana yang dimiliki secara individual, menurut CNBC. Sementara 1% teratas memegang setengahnya dan menyumbang 30% dari kekayaan gabungan.
Keuntungan kuartalan menambah ledakan yang dimulai pada tahun 2020 saat lonjakan pasar pandemi Covid-19. Sejak saat itu, kekayaan bersih 1% orang terkaya di AS telah meningkat sekitar USD15 triliun, atau hampir 50%.
Ketimpangan yang sempat menyusut pada 2021 dan 2022, mulai tumbuh lagi pada 2023. Disebutkan bahwa kesenjangan kekayaan kembali ke tingkat pra-pandemi.
Dilansir RT, Federal Reserve mendefinisikan 1% orang terkaya teratas Amerika sebagai mereka yang memiliki harta pribadi sebesar lebih dari USD11 juta. Pada kuartal keempat tahun lalu, 1% orang teratas di Amerika ini tercatat harta miliarder secara gabungan meningkat sekitar USD2 triliun atau setara Rp31.442 triliun (Kurs Rp15.721).
Baca Juga
Kenaikan tersebut sebagian besar dari hasil reli pasar saham pada akhir tahun, ketika nilai ekuitas perusahaan dan saham reksa dana yang dipegang oleh warga terkaya AS meroket dari USD17,65 triliun menjadi USD19,7 triliun.
Tak hanya itu harta kekayaan orang Amerika kelas menengah juga dilaporkan mengalami peningkatan, tetapi data Federal Reserve menunjukkan bahwa 1% terkaya menjadi penerima manfaat utama dari reli pasar saham. Diungkapkan karena keuntungan pasar tetap sangat terkonsentrasi di tangan orang terkaya.
Baca Juga
10% teratas orang Amerika memiliki 87% saham dan reksa dana yang dimiliki secara individual, menurut CNBC. Sementara 1% teratas memegang setengahnya dan menyumbang 30% dari kekayaan gabungan.
Keuntungan kuartalan menambah ledakan yang dimulai pada tahun 2020 saat lonjakan pasar pandemi Covid-19. Sejak saat itu, kekayaan bersih 1% orang terkaya di AS telah meningkat sekitar USD15 triliun, atau hampir 50%.
Ketimpangan yang sempat menyusut pada 2021 dan 2022, mulai tumbuh lagi pada 2023. Disebutkan bahwa kesenjangan kekayaan kembali ke tingkat pra-pandemi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda