Kolaborasi TikTok dan Tokopedia Perluas Akses Pasar UMKM
Senin, 01 April 2024 - 19:08 WIB
JAKARTA - Sejumlah Anggota DPR menyambut baik kolaborasi Tokopedia dan TikTok. Kerja sama dua platform di bisnis e-commerce ini dinilai dapat meningkatkan kapasitas dan akses pasar para pelaku UMKM .
"Semakin banyak aplikasi (e-commerce) ini bisa memberikan keuntungan kepada para UMKM. Sebaiknya kita fokus memperbanyak lapak UMKM dengan membantu perkembangan e-commerce," kata Anggota Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo saat rapat di DPR, dikutip Senin (1/4/2024).
Terlebih keberadaan fitur “keranjang kuning” di platform TikTok, mendorong para mitra usaha berinteraksi langsung secara intens dengan calon pembeli. Adapun pangsa pasar tidak terbatas dengan jangkauan pelanggan yang sangat luas.
Saat ini Tiktok menempati posisi tertinggi sebagai platform yang paling banyak diakses pengguna. Menurut laporan “we are social”, ada sekitar 106,5 juta pengguna Tiktok di Indonesia per November 2023, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Data tersebut sekaligus menunjukkan potensi platform Tiktok yang dapat dioptimalkan para seller untuk mempromosikan barang dagangan. Pengguna aktif Tiktok merupakan target pasar yang nyata.
Melihat potensi yang sangat besar itu, dia menyarankan semua pihak fokus membantu UMKM untuk menjadi kampiun di platform. Misalkan mengedukasi UMKM untuk membuat konten kreatif atau mengemas jualan biar cepat laku.
Dia mengingatkan TikTok dan Tokopedia serta platform e-commerce lainnya agar lebih mengutamakan memajang produk-produk lokal agar lebih banyak dibeli. Dengan membeli produk lokal, pihaknya ikut membantu meningkatkan kemandirian ekonomi negara dan ikut membantu menciptakan lapangan kerja di negeri sendiri.
"Ini bisa memberikan maslahat kepada para UMKM lokal. Dengan adanya migrasi TikTok ini kita berharap perniagaan di indonesia ini lebih bagus lagi," kata Eko.
"Semakin banyak aplikasi (e-commerce) ini bisa memberikan keuntungan kepada para UMKM. Sebaiknya kita fokus memperbanyak lapak UMKM dengan membantu perkembangan e-commerce," kata Anggota Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo saat rapat di DPR, dikutip Senin (1/4/2024).
Terlebih keberadaan fitur “keranjang kuning” di platform TikTok, mendorong para mitra usaha berinteraksi langsung secara intens dengan calon pembeli. Adapun pangsa pasar tidak terbatas dengan jangkauan pelanggan yang sangat luas.
Saat ini Tiktok menempati posisi tertinggi sebagai platform yang paling banyak diakses pengguna. Menurut laporan “we are social”, ada sekitar 106,5 juta pengguna Tiktok di Indonesia per November 2023, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Data tersebut sekaligus menunjukkan potensi platform Tiktok yang dapat dioptimalkan para seller untuk mempromosikan barang dagangan. Pengguna aktif Tiktok merupakan target pasar yang nyata.
Melihat potensi yang sangat besar itu, dia menyarankan semua pihak fokus membantu UMKM untuk menjadi kampiun di platform. Misalkan mengedukasi UMKM untuk membuat konten kreatif atau mengemas jualan biar cepat laku.
Dia mengingatkan TikTok dan Tokopedia serta platform e-commerce lainnya agar lebih mengutamakan memajang produk-produk lokal agar lebih banyak dibeli. Dengan membeli produk lokal, pihaknya ikut membantu meningkatkan kemandirian ekonomi negara dan ikut membantu menciptakan lapangan kerja di negeri sendiri.
"Ini bisa memberikan maslahat kepada para UMKM lokal. Dengan adanya migrasi TikTok ini kita berharap perniagaan di indonesia ini lebih bagus lagi," kata Eko.
tulis komentar anda