Jadi Binaan BRI, Kluster Gultik Blok M Siap Naik Kelas
Jum'at, 05 April 2024 - 13:23 WIB
JAKARTA - Berbekal semangat untuk naik kelas , Kluster Gulai Tikungan (Gultik) Blok M, Jakarta Selatan, mencari bantuan pendampingan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI ). Gayung bersambut, kluster itu kini sudah menjadi bagian salah satu program BRI, yakni Kluster Hidupku.
Ketua Kluster Gultik Purnomo Setiawan mengatakan, klusternya ini terhitung masih seumur jagung karena baru terbentuk tahun ini. Purnomo beserta 7 temannya membentuk kluster tersebut agar mendapatkan pemberdayaan dan pendampingan dari BRI agar dapat naik kelas. Pria asal Solo itu mengatakan, BRI sudah terkenal sangat memperhatikan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ingin naik kelas.
"Karena itu kami mengajukan proposal bantuan ke BRI. Itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan kluster ini, seperti bangku, dan lain-lain" ucapnya kepada SINDOnews, baru-baru ini.
Purnomo mengatakan, saat ini kluster mereka memang masih sebagian kecil dari keseluruhan pedagang gultik di Blok M. Namun, dia yakin anggota klusternya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. "Kalau jumlah pedang gultik keseluruhan ada sekitar 30-an orang," ucapnya.
Menurut dia, saat baru terbentuk pun mereka sudah merasakan manfaatnya yakni berupa bantuan pemasaran dari BRI. "Pihak BRI banyak memesan gultik dari kluster kami. Kami juga akan dilibatkan dalam kegiatan bazar kuliner. Pelatihan memang belum, namun pemasaran sudah dibantu," paparnya.
Selain bantuan tadi, Purnomo mentatakan bahwa anggota klusternya juga dipermudah untuk memperoleh kredit usaha rakyat (KUR) dari BRI. Purnomo mengaku sudah memanfaatkan KUR BRI tersebut untuk mengembangkan usahanya, sebagai tambahan modal. "Saya pakai KUR untuk tambahan modal usaha. Itu baru memanfaatkan program KUR," tuturnya.
Dia pun lantas merekomendasikan anggotanya untuk memanfaatkan KUR BRI. Dengan begitu, kata dia, mereka sama-sama bisa mengembangkan usaha dengan tambahan modal.
Ketua Kluster Gultik Purnomo Setiawan mengatakan, klusternya ini terhitung masih seumur jagung karena baru terbentuk tahun ini. Purnomo beserta 7 temannya membentuk kluster tersebut agar mendapatkan pemberdayaan dan pendampingan dari BRI agar dapat naik kelas. Pria asal Solo itu mengatakan, BRI sudah terkenal sangat memperhatikan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ingin naik kelas.
"Karena itu kami mengajukan proposal bantuan ke BRI. Itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan kluster ini, seperti bangku, dan lain-lain" ucapnya kepada SINDOnews, baru-baru ini.
Purnomo mengatakan, saat ini kluster mereka memang masih sebagian kecil dari keseluruhan pedagang gultik di Blok M. Namun, dia yakin anggota klusternya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. "Kalau jumlah pedang gultik keseluruhan ada sekitar 30-an orang," ucapnya.
Menurut dia, saat baru terbentuk pun mereka sudah merasakan manfaatnya yakni berupa bantuan pemasaran dari BRI. "Pihak BRI banyak memesan gultik dari kluster kami. Kami juga akan dilibatkan dalam kegiatan bazar kuliner. Pelatihan memang belum, namun pemasaran sudah dibantu," paparnya.
Selain bantuan tadi, Purnomo mentatakan bahwa anggota klusternya juga dipermudah untuk memperoleh kredit usaha rakyat (KUR) dari BRI. Purnomo mengaku sudah memanfaatkan KUR BRI tersebut untuk mengembangkan usahanya, sebagai tambahan modal. "Saya pakai KUR untuk tambahan modal usaha. Itu baru memanfaatkan program KUR," tuturnya.
Dia pun lantas merekomendasikan anggotanya untuk memanfaatkan KUR BRI. Dengan begitu, kata dia, mereka sama-sama bisa mengembangkan usaha dengan tambahan modal.
tulis komentar anda