Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru Batasi Ekspor LNG Rusia, Moskow Meradang
Senin, 29 April 2024 - 15:56 WIB
JAKARTA - Rusia akan mencari cara untuk mengatasi rencana sanksi-sanksi terhadap ekspor gas alam cair (LNG) Moskow. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kremlin Dimitry Peskov pada Sabtu (27/4) lalu. Berdasarkan sumber-sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya Uni Etopa menyiapkan 14 paket sanksi-sanksi terkait Ukraina yang mengusulkan pembatasan LNG Rusia, yang sejauh ini belum menjadi target larangan.
Langkah-langkah baru ini diperkirakan akan mencakup larangan trans-pengiriman di blok tersebut dan menghantam tiga proyek produksi LNG Rusia. Peskov menekankan setiap sanksi pembatasan gas Rusia bersama dengan upaya untuk mengeluarkan negara tersebut dari pasar energi hanya akan menyebabkan harga gas yang lebih tinggi untuk konsumen Uni Eropa.
"Pergeseran ke arah pasokan yang lebih mahal, terutama, menguntungkan bagi AS dan sejumlah negara lain," ujar Peskov dikutip dari Russia Today, Senin (29/4/2024).
Dia menegaskan bahwa konsumen pengguna akhir, terutama sektor industri UE, harus membayar harga mahal. Dia berjanji Rusia akan mencari cara untuk mengatasi hambatan ilegal ini dan mengecam sanksi-sanksi tersebut sebagai persaingan yang tidak adil dan ilegal.
Awal pekan ini, sebuah niat untuk menambahkan pembatasan terhadap LNG Rusia ke dalam paket sanksi blok ini berikutnya disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom.
Tahun lalu, Brussels menyetujui langkah-langkah yang memungkinkan masing-masing negara anggota untuk memblokir pasokan gas yang berasal dari Rusia secara sukarela, meskipun bagian terbesar dari aliran yang terus berlanjut terikat oleh kontrak jangka panjang.
Negara-negara anggota Uni Eropa masih bergantung pada Rusia untuk pasokan gas mereka. Impor dari negara yang terkena sanksi ini menyumbang sekitar 40% dari permintaan Uni Eropa sebelum peluncuran kampanye militer Moskow terhadap Ukraina.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan peningkatan ekspor LNG yang mencolok telah mendorong pangsa gas Rusia dalam pasokan Uni Eropa hingga hampir 15%. Rusia dilaporkan mengirim lebih dari 15,6 juta metrik ton LNG ke pelabuhan-pelabuhan Uni Eropa tahun lalu, menandai sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2022, dan lonjakan 37,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Langkah-langkah baru ini diperkirakan akan mencakup larangan trans-pengiriman di blok tersebut dan menghantam tiga proyek produksi LNG Rusia. Peskov menekankan setiap sanksi pembatasan gas Rusia bersama dengan upaya untuk mengeluarkan negara tersebut dari pasar energi hanya akan menyebabkan harga gas yang lebih tinggi untuk konsumen Uni Eropa.
"Pergeseran ke arah pasokan yang lebih mahal, terutama, menguntungkan bagi AS dan sejumlah negara lain," ujar Peskov dikutip dari Russia Today, Senin (29/4/2024).
Dia menegaskan bahwa konsumen pengguna akhir, terutama sektor industri UE, harus membayar harga mahal. Dia berjanji Rusia akan mencari cara untuk mengatasi hambatan ilegal ini dan mengecam sanksi-sanksi tersebut sebagai persaingan yang tidak adil dan ilegal.
Awal pekan ini, sebuah niat untuk menambahkan pembatasan terhadap LNG Rusia ke dalam paket sanksi blok ini berikutnya disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom.
Tahun lalu, Brussels menyetujui langkah-langkah yang memungkinkan masing-masing negara anggota untuk memblokir pasokan gas yang berasal dari Rusia secara sukarela, meskipun bagian terbesar dari aliran yang terus berlanjut terikat oleh kontrak jangka panjang.
Negara-negara anggota Uni Eropa masih bergantung pada Rusia untuk pasokan gas mereka. Impor dari negara yang terkena sanksi ini menyumbang sekitar 40% dari permintaan Uni Eropa sebelum peluncuran kampanye militer Moskow terhadap Ukraina.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan peningkatan ekspor LNG yang mencolok telah mendorong pangsa gas Rusia dalam pasokan Uni Eropa hingga hampir 15%. Rusia dilaporkan mengirim lebih dari 15,6 juta metrik ton LNG ke pelabuhan-pelabuhan Uni Eropa tahun lalu, menandai sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2022, dan lonjakan 37,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda