BNI Akan Berupaya Menjaga Perolehan Labanya Tetap Positif
Selasa, 18 Agustus 2020 - 20:26 WIB
JAKARTA - Direktur Layanan dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Adi Sulistyowati menyebutkan, laba bersih yang diperoleh BNI pada semester I 2020 sebesar Rp4,46 triliun.
"Angka ini menurun 41,54% secara year on year (YoY) jika dibandingkan dengan semester I 2019 sebesar Rp7,63 triliun," ucap Adi dalam konferensi pers virtual Paparan Kinerja BNI Semester I 2020 di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Direktur Keuangan Sigit BNI Prastowo menyebutkan, restrukturisasi di tengah pandemi Covid-19 juga menyebabkan pendapatan bunga BNI menurun. ( Baca juga:Terlalu Mahal, Pemerintah akan Atur Harga Swab Test Mandiri )
"Banyak debitur atau nasabah terdampak Covid-19 yang meminta penundaan pembayaran pokok dan bunga. Kedepannya, kita prediksi proyeksi profit akan tergerus cukup signifikan dari restrukturisasi dan pemburukan kualitas aset akibat Covid-19. Laba akan kami jaga tetap positif, tapi targetnya tidak akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ungkap Sigit.
Sementara itu, pertumbuhan aset BNI ditopang oleh tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,3% YoY menjadi Rp662,38 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Upaya menghimpun DPK dilakukan dengan menjadikan CASA sebagai prioritas utama untuk memperbaiki cost of fund yang cukup signifikan dari 3,2% menjadi 2,9%. Ini yang membuat kita bisa menjaga NIM kita di atas 4%," ucap Sigit.
"Angka ini menurun 41,54% secara year on year (YoY) jika dibandingkan dengan semester I 2019 sebesar Rp7,63 triliun," ucap Adi dalam konferensi pers virtual Paparan Kinerja BNI Semester I 2020 di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Direktur Keuangan Sigit BNI Prastowo menyebutkan, restrukturisasi di tengah pandemi Covid-19 juga menyebabkan pendapatan bunga BNI menurun. ( Baca juga:Terlalu Mahal, Pemerintah akan Atur Harga Swab Test Mandiri )
"Banyak debitur atau nasabah terdampak Covid-19 yang meminta penundaan pembayaran pokok dan bunga. Kedepannya, kita prediksi proyeksi profit akan tergerus cukup signifikan dari restrukturisasi dan pemburukan kualitas aset akibat Covid-19. Laba akan kami jaga tetap positif, tapi targetnya tidak akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ungkap Sigit.
Sementara itu, pertumbuhan aset BNI ditopang oleh tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,3% YoY menjadi Rp662,38 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Upaya menghimpun DPK dilakukan dengan menjadikan CASA sebagai prioritas utama untuk memperbaiki cost of fund yang cukup signifikan dari 3,2% menjadi 2,9%. Ini yang membuat kita bisa menjaga NIM kita di atas 4%," ucap Sigit.
(uka)
tulis komentar anda