China Terus Menumpuk Cadangan Emasnya, Pembelian di April Sedikit Menyusut

Minggu, 12 Mei 2024 - 10:50 WIB
Bank sentral China terus menumpuk cadangan emas miliknya yang sudah memasuki bulan ke-18 secara berturut-turut hingga April 2024. Foto/Dok
JAKARTA - Bank sentral China terus menumpuk cadangan emas miliknya yang sudah memasuki bulan ke-18 secara berturut-turut hingga April 2024. Meski begitu pembelian emas China sedikit melambat di tengah lonjakan harga emas ke rekor tertinggi.

People's Bank of China telah lama menjadi salah satu pembeli emas terbesar di pasar, dimana mereka terus menumbuhkan kepemilikan emas batangannya sejak 2022. Namun reli harga logam mulia yang memecahkan rekor sejak pertengahan Februari, tampaknya telah mengurangi permintaan.





Pada bulan April, PBOC membeli 60.000 troy ounce, menurut data resmi yang dirilis Selasa. Angka tersebut mengalami penurunan dari 160.000 ons pada bulan Maret, dan 390.000 ons di bulan Februari.



Pembelian kuartal pertama oleh bank sentral dunia, yang dipimpin oleh China, adalah yang terkuat dalam catatan, menurut World Gold Council. Beberapa pengamat pasar telah menyarankan bahwa reli 12% emas tahun ini sebagian didorong oleh pembeli misterius di antara lembaga-lembaga tersebut.

Sementara itu Bank-bank sentral cenderung menjadi pembeli strategis jangka panjang. Goldman Sachs Group Inc. menerangkan, pembelian emas batangan oleh lembaga-lembaga di pasar negara berkembang terus meningkat.

"Bank sentral pasar berkembang mendorong demam emas," tulis peneliti Goldman dalam sebuah catatan.

Kepemilikan emas masih hanya 6% dari cadangan di bank sentral negara berkembang, semua itu baru setengah dari tingkat di pasar negara maju.

Harga Emas juga telah didukung oleh meningkatnya permintaan dari investor Asia, terutama di China, di mana adanya peningkayan usai dipertajam karena ekonomi negaranya berkinerja buruk dan pasar yang loyo. Risiko geopolitik yang meningkat di tengah konflik Ukraina dan Timur Tengah juga telah mendukung pembelian aset safe haven.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More