Wujudkan Ketahanan Pangan, KB Bank Salurkan Kredit ke Petani Tebu
Jum'at, 17 Mei 2024 - 08:00 WIB
JAKARTA - KB Bank terus berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam negeri dengan memberi fasilitas pembiayaan kredit kepada para petani tebu.
Langkah yang dilakukan KB Bank adalah dengan membangun perjanjian kerja sama strategis guna membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia bersama perusahaan produsen gula PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit PT Mata Langit Solusindo (MATA).
Pemerintah Korea Selatan turut mendukung kolaborasi strategis ini dengan memberi fasilitas tempat penandatanganan kerja sama di Kedutaan Besar Korea Selatan.
Penandatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok.
Turut dihadiri pula oleh Direktur Badan Pangan Nasional Indonesia Arief Prasetyo Adi, CEO KB Bank Tom (Woo Yeol) Lee, CEO ID Food Frans Marganda Tambunan, CEO Rajawali II Ardian Wijanarko, dan CEO MATA Hadi Kurnia.
Melalui perjanjian kerja sama strategis yang ditandatangani antara Rajawali II dan MATA, KB Bank berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan produktif kepada lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB.
Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit. Tidak hanya itu, MATA juga akan memberikan perkiraan produksi tebu enam bulan sebelum panen.
CEO KB Bank Tom (Woo Yeol) Lee mengatakan, melalui kesepakatan tersebut, pihaknya akan bekerja sama secara aktif dengan teknologi keuangan KB dan teknologi terdepan MATA.
"Melalui kesepakatan ini, kami akan bekerja sama secara aktif dengan teknologi keuangan terdepan KB dan teknologi pertanian terdepan MATA untuk membangun ekosistem keuangan yang dioptimalkan untuk kebun tebu dan perusahaan produksi gula di Indonesia. Kami berkomitmen untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan utama mereka untuk meningkatkan produksi gula dan stabilisasi harga," ujarnya.
Langkah yang dilakukan KB Bank adalah dengan membangun perjanjian kerja sama strategis guna membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia bersama perusahaan produsen gula PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit PT Mata Langit Solusindo (MATA).
Pemerintah Korea Selatan turut mendukung kolaborasi strategis ini dengan memberi fasilitas tempat penandatanganan kerja sama di Kedutaan Besar Korea Selatan.
Penandatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok.
Turut dihadiri pula oleh Direktur Badan Pangan Nasional Indonesia Arief Prasetyo Adi, CEO KB Bank Tom (Woo Yeol) Lee, CEO ID Food Frans Marganda Tambunan, CEO Rajawali II Ardian Wijanarko, dan CEO MATA Hadi Kurnia.
Melalui perjanjian kerja sama strategis yang ditandatangani antara Rajawali II dan MATA, KB Bank berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan produktif kepada lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB.
Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit. Tidak hanya itu, MATA juga akan memberikan perkiraan produksi tebu enam bulan sebelum panen.
CEO KB Bank Tom (Woo Yeol) Lee mengatakan, melalui kesepakatan tersebut, pihaknya akan bekerja sama secara aktif dengan teknologi keuangan KB dan teknologi terdepan MATA.
"Melalui kesepakatan ini, kami akan bekerja sama secara aktif dengan teknologi keuangan terdepan KB dan teknologi pertanian terdepan MATA untuk membangun ekosistem keuangan yang dioptimalkan untuk kebun tebu dan perusahaan produksi gula di Indonesia. Kami berkomitmen untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan utama mereka untuk meningkatkan produksi gula dan stabilisasi harga," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda