IPA Convex ke-48 Bahas Peran Industri Hulu Migas untuk Pastikan Ketersediaan Energi Nasional
Sabtu, 18 Mei 2024 - 12:00 WIB
JAKARTA - Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-48 2024 dengan tema “Gaining Momentum to Advance Sustainable Energy Security in Indonesia and the Region” pada 14-16 Mei 2024 di ICE BSD City, Tangerang.
Direktur IPA, Greg Holman, mengatakan, tema Convex tahun ini menggambarkan peran penting industri hulu migas di Indonesia dalam memastikan ketersediaan energi (energy security) di era transisi energi dan potensi Indonesia terhadap negara lain di kawasan regional.
“Indonesia saat ini tengah mengalami momentum kebangkitan dengan penemuan-penemuan sumber daya gas raksasa akhir tahun lalu, sehingga memicu harapan atas peningkatan produksi migas dan ketahanan energi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi global,” ujar Holman dalam press conference Road to IPA Convex 2024, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut dia, momentum ini harus dimanfaatkan untuk kembali menarik investasi migas ke Indonesia. Pemerintah juga kian agresif mendukung pengembangan proyek CCS/CCUS di Indonesia dengan mengeluarkan regulasi terkait CCS/CCUS.
“Dukungan pemerintah di CCS/CCUS di Indonesia membuka peluang bisnis baru di bidang CCS/CCUS dan menjadikan Indonesia sebagai CCS Hub di Asia,” tegasnya.
IPA Convex 2024: Wadah Diskusi dan Solusi
IPA Convex 2024 mengundang pemangku kepentingan sektor migas, praktisi industri dan berbagai pihak untuk berdiskusi lintas isu. Konvensi ini diharapkan menghasilkan masukan bagi pemerintah dalam memaksimalkan sektor migas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai trilema energi sekaligus memenuhi target pengurangan emisi karbon.
Krishna Ismaputra , Ketua Panitia IPA Convex 2024, mengatakan, IPA Convex akan dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan akan menyajikan hal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dapat dinikmati masyarakat dari berbagai kalangan seperti Run & Walk Road to IPA Convex 2024, program Youth @IPA Convex, Pameran Fossil x Digitalization, Technology Session tentang teknologi pengurangan karbon dan berbagai Plenary dan Special Session.
Krishna menyebutkan, IPA Convex 2024 juga berupaya memberikan edukasi dan awareness kepada generasi muda melalui Youth Program. Beberapa program antara lain IPA Goes to Campus saat pre event, Students Meet CEOs dan Students Meet IPA Board pada acara IPA Convex 2024 digelar untuk menginspirasi generasi muda berpartisipasi dalam industri migas nasional dan global.
Bekerja sama dengan Dyandra Promosindo, IPA Convex 2024 didukung penuh oleh para sponsor dari perusahaan migas nasional dan internasional seperti: PT Pertamina Hulu Energi sebagai sponsor Titanium; bp Indonesia, Energi Mega Persada Group, ExxonMobil Indonesia, MedcoEnergi, Mubadala Energy dan Wood Mackenzie sebagai sponsor Platinum; ADES, PETRONAS Indonesia, dan SLB sebagai sponsor Gold; serta COSL, Harbour Energy, INPEX, dan SINOPEC sebagai sponsor Silver.
“Harapan kami, IPA Convex 2024 menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan, pelaku industri dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas dalam menjaga ketahanan energi Indonesia dan lingkungan dengan upaya mengurangi emisi karbon,” tutur Khrisna menutup perbincangan.
Direktur IPA, Greg Holman, mengatakan, tema Convex tahun ini menggambarkan peran penting industri hulu migas di Indonesia dalam memastikan ketersediaan energi (energy security) di era transisi energi dan potensi Indonesia terhadap negara lain di kawasan regional.
“Indonesia saat ini tengah mengalami momentum kebangkitan dengan penemuan-penemuan sumber daya gas raksasa akhir tahun lalu, sehingga memicu harapan atas peningkatan produksi migas dan ketahanan energi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi global,” ujar Holman dalam press conference Road to IPA Convex 2024, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut dia, momentum ini harus dimanfaatkan untuk kembali menarik investasi migas ke Indonesia. Pemerintah juga kian agresif mendukung pengembangan proyek CCS/CCUS di Indonesia dengan mengeluarkan regulasi terkait CCS/CCUS.
“Dukungan pemerintah di CCS/CCUS di Indonesia membuka peluang bisnis baru di bidang CCS/CCUS dan menjadikan Indonesia sebagai CCS Hub di Asia,” tegasnya.
IPA Convex 2024: Wadah Diskusi dan Solusi
IPA Convex 2024 mengundang pemangku kepentingan sektor migas, praktisi industri dan berbagai pihak untuk berdiskusi lintas isu. Konvensi ini diharapkan menghasilkan masukan bagi pemerintah dalam memaksimalkan sektor migas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai trilema energi sekaligus memenuhi target pengurangan emisi karbon.
Krishna Ismaputra , Ketua Panitia IPA Convex 2024, mengatakan, IPA Convex akan dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan akan menyajikan hal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dapat dinikmati masyarakat dari berbagai kalangan seperti Run & Walk Road to IPA Convex 2024, program Youth @IPA Convex, Pameran Fossil x Digitalization, Technology Session tentang teknologi pengurangan karbon dan berbagai Plenary dan Special Session.
Krishna menyebutkan, IPA Convex 2024 juga berupaya memberikan edukasi dan awareness kepada generasi muda melalui Youth Program. Beberapa program antara lain IPA Goes to Campus saat pre event, Students Meet CEOs dan Students Meet IPA Board pada acara IPA Convex 2024 digelar untuk menginspirasi generasi muda berpartisipasi dalam industri migas nasional dan global.
Bekerja sama dengan Dyandra Promosindo, IPA Convex 2024 didukung penuh oleh para sponsor dari perusahaan migas nasional dan internasional seperti: PT Pertamina Hulu Energi sebagai sponsor Titanium; bp Indonesia, Energi Mega Persada Group, ExxonMobil Indonesia, MedcoEnergi, Mubadala Energy dan Wood Mackenzie sebagai sponsor Platinum; ADES, PETRONAS Indonesia, dan SLB sebagai sponsor Gold; serta COSL, Harbour Energy, INPEX, dan SINOPEC sebagai sponsor Silver.
“Harapan kami, IPA Convex 2024 menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan, pelaku industri dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas dalam menjaga ketahanan energi Indonesia dan lingkungan dengan upaya mengurangi emisi karbon,” tutur Khrisna menutup perbincangan.
(ars)
tulis komentar anda