Perusahaan Raksasa Energi Global Beli Minyak Rusia Pakai Rubel
Kamis, 30 Mei 2024 - 14:55 WIB
JAKARTA - Perusahaan swasta terbesar India , Reliance Industries dan perusahaan Rusia, Rosneft telah menandatangani kontrak satu tahun untuk pasokan bulanan hingga tiga juta barel minyak mentah yang akan dibayar dalam rubel . Hal ini dilaporkan Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan masalah ini.
Reliance Industries dilaporkan akan membeli dua pengiriman minyak mentah Ural, dengan opsi untuk membeli empat lagi setiap bulan dengan diskon USD3 per barel dari patokan Timur Tengah Dubai.
Operator kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia, yang terletak di Jamnagar, juga diperkirakan akan membeli hingga dua pengiriman minyak mentah sulfur rendah per bulan dengan premi USD1 per barel, disampaikan dari sumber yang tidak disebutkan namanya.
Perusahaan multinasional yang berbasis di Mumbai itu sepakat membayar pasokan tersebut dengan menggunakan rubel Rusia. Bank HDFC India dan Gazprombank Rusia akan memfasilitasi transaksi, kata sumber tersebut kepada Reuters.
India, sebagai konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, telah menjadi importir utama minyak mentah Rusia sejak pembeli Barat memilih untuk mengurangi pembelian sebagai respons atas sanksi Barat terkait Ukraina. Merespons hal itu, eksportir Rusia mulai menawarkan diskon besar pada minyak mentah untuk menarik pasar baru menyusul hilangnya mitra dagang negara itu sebelumnya.
Sejak awal invasi Moskow di Ukraina, Uni Eropa, G7, dan sekutu mereka telah memberlakukan banyak sanksi terhadap Rusia dalam upaya untuk mengekang pendapatan minyak negara tersebut, termasuk embargo dan batas harga USD60 per barel pada minyak mentah Rusia. Pembatasan serupa telah diperkenalkan untuk ekspor produk minyak bumi Moskow.
Awal bulan ini, Bank of Baroda yang dikendalikan negara India melaporkan bahwa impor minyak Rusia di negara itu melonjak sepuluh kali lipat pada tahun 2023. Ditambahkan juga bahwa negara Asia Selatan itu menghemat hampir USD5 miliar atau setara Rp80,9 triliun (Kurs Rp16.196 per USD) dengan meningkatkan pembelian minyak mentah dari Rusia.
Rusia di tengah hantaman sanksi Barat telah menjadi pemasok terbesar India selama tahun fiskal 2023/2024 dan mempertahankan posisi tersebut dalam dua tahun berturut-turut, mengungguli Irak, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Pergeseran Moskow dari dolar AS ke mata uang lokal, termasuk rubel, rupee India, yuan Cina dan dirham UEA, dalam penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dengan mitranya seiring cara Rusia untuk menemukan alternatif dalam memfasilitasi perdagangan.
Reliance Industries dilaporkan akan membeli dua pengiriman minyak mentah Ural, dengan opsi untuk membeli empat lagi setiap bulan dengan diskon USD3 per barel dari patokan Timur Tengah Dubai.
Operator kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia, yang terletak di Jamnagar, juga diperkirakan akan membeli hingga dua pengiriman minyak mentah sulfur rendah per bulan dengan premi USD1 per barel, disampaikan dari sumber yang tidak disebutkan namanya.
Perusahaan multinasional yang berbasis di Mumbai itu sepakat membayar pasokan tersebut dengan menggunakan rubel Rusia. Bank HDFC India dan Gazprombank Rusia akan memfasilitasi transaksi, kata sumber tersebut kepada Reuters.
India, sebagai konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, telah menjadi importir utama minyak mentah Rusia sejak pembeli Barat memilih untuk mengurangi pembelian sebagai respons atas sanksi Barat terkait Ukraina. Merespons hal itu, eksportir Rusia mulai menawarkan diskon besar pada minyak mentah untuk menarik pasar baru menyusul hilangnya mitra dagang negara itu sebelumnya.
Sejak awal invasi Moskow di Ukraina, Uni Eropa, G7, dan sekutu mereka telah memberlakukan banyak sanksi terhadap Rusia dalam upaya untuk mengekang pendapatan minyak negara tersebut, termasuk embargo dan batas harga USD60 per barel pada minyak mentah Rusia. Pembatasan serupa telah diperkenalkan untuk ekspor produk minyak bumi Moskow.
Awal bulan ini, Bank of Baroda yang dikendalikan negara India melaporkan bahwa impor minyak Rusia di negara itu melonjak sepuluh kali lipat pada tahun 2023. Ditambahkan juga bahwa negara Asia Selatan itu menghemat hampir USD5 miliar atau setara Rp80,9 triliun (Kurs Rp16.196 per USD) dengan meningkatkan pembelian minyak mentah dari Rusia.
Rusia di tengah hantaman sanksi Barat telah menjadi pemasok terbesar India selama tahun fiskal 2023/2024 dan mempertahankan posisi tersebut dalam dua tahun berturut-turut, mengungguli Irak, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Pergeseran Moskow dari dolar AS ke mata uang lokal, termasuk rubel, rupee India, yuan Cina dan dirham UEA, dalam penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dengan mitranya seiring cara Rusia untuk menemukan alternatif dalam memfasilitasi perdagangan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda