7 Bank Rusia yang Dijegal Sanksi Barat, Kini Diblokir dari SWIFT

Sabtu, 01 Juni 2024 - 09:07 WIB
Tujuh bank Rusia yang dilarang menggunakan SWIFT. FOTO/Reuters
JAKARTA - SWIFT telah melarang terhadap sejumlah bank Rusia sebagai bentuk sanksi Uni Eropa dan negara-negara Barat akibat invasinya ke Ukraina. Namun sanksi tersebut menuai pro kontra karena dianggap berpotensi melanggar hukum internasional.

Melalui sanksi tersebut, Barat menghalangi akses Rusia ke sistem pemrosesan transaksi keuangan SWIFT. SWIFT digunakan oleh ribuan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara, sebelumnya termasuk Rusia, dan menyediakan sistem pengiriman pesan yang aman untuk memfasilitasi transfer uang lintas batas.

Menurut Asosiasi SWIFT Nasional Rusia, sekitar 300 bank menggunakan SWIFT di Rusia, dengan lebih dari separuh lembaga kredit Rusia terwakili dalam SWIFT. Rusia memiliki basis pengguna tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.

Melansir dari Reuters, Rusia dilarang menggunakan SWIFT pada awal invasi ke Ukraina. Namun, Uni Eropa mengecualikan tujuh bank Rusia dari sistem pengiriman SWIFT, tetapi tidak memasukkan bank-bank yang menangani pembayaran energi.





Negara-negara anggota Uni Eropa lainnya enggan, karena pemberi pinjaman Eropa memiliki eksposur bank asing senilai USD30 miliar kepada Rusia. Jerman menahan diri untuk tidak mengeluarkan Rusia karena gas Rusia menyumbang sebagian besar suplai energi ke Jerman dan bagian Eropa lainnya.

Gagasan sanksi Rusia juga diinisasi oleh Presiden AS Joe Biden bahwa saknsi tersebut dijalankan tanpa harus seluruh negara-negara Eropa setuju. Amerika Serikat juga memberlakukan sanksi lain terhadap Rusia, yang menargetkan perbankan, teknologi, hingg merembet ke sektor lainnya.



Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat akhirnya setuju untuk menghapus tujuh bank Rusia dari sistem pesan SWIFT. Berikut tujuh bank Rusia yang dilarang menggunakan SWIFT dikutip SINDOnews dari beragam sumber, Sabtu (1/6/2024).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More