Dukung Pencapaian Target NZE 2060, PHE Kembangkan Potensi CCS-CCUS
Rabu, 12 Juni 2024 - 16:58 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi ( PHE ) menjalankan inisiatif strategis dekarbonisasi bisnis serta pengembangan bisnis baru melalui carbon capture storage dan carbon capture utilization and storage (ccs/CCUS) yang terintegrasi. Langkah itu menjadi dukungan nyata PHE bagi pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih awal.
Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita dalam diskusi bertajuk "Peran Perusahaan Ekstraktif dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan". Menurut Arya, inisiatif dekarbonisasi telah dilakukan PHE pada 26 September 2023 saat IDX meluncurkan Bursa Karbon yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. PHE mencatatkan transaksi perdana dalam perdagangan karbon kredit dimana PHE sebagai pelaku industri hulu migas pertama yang menjadi bagian dalam Bursa Karbon.
Menurut dia, PHE memiliki inisiatif dekarbonisasi antara lain efisiensi energi yang hingga saat ini berkontribusi sebesar 51% dari program dekarbonisasi, flare gas reduction/utilization yang berkontribusi sebesar 26% dari program dekarbonisasi PHE, penggunaan biodiesel B30/B35 pada armada kapal yang berkontribusi sebesar 10% dan instalasi solar panel sebagai bagian dari inisiatif low carbon power yang berkontribusi sebesar 2%.
"Dekarbonisasi bisnis ini adalah menjalankan efisiensi energi, loss reduction dan lain sebagainya. Dan juga adanya akselerasi green bisnis ini menjadi salah satu upaya mewujudkan dekarbonisasi di bisnis energi yang saat ini sedang dilaksanakan," ujarnya.
Arya menambahkan, pada 31 Desember 2023 terdapat capaian yang positif, di mana PHE berada di medium risk dalam kelompok yang rendah untuk bisnis hulu migas yang karakternya sangat tinggi risiko dan berkaitan langsung dengan karbon. "PHE sudah di angka 21,5 dan ini tidak mudah dicapai oleh perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas," tegasnya.
Arya menuturkan, capaian ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak yang terait, seperti kementerian dan lembaga, juga perusahaan-perusahaan mitra. "Ini adalah collaborative action. Dan kita juga mendapatkan 12 PROPER Emas dengan diikuti PROPER Hijau dan PROPER Biru," tambahnya.
Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita dalam diskusi bertajuk "Peran Perusahaan Ekstraktif dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan". Menurut Arya, inisiatif dekarbonisasi telah dilakukan PHE pada 26 September 2023 saat IDX meluncurkan Bursa Karbon yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. PHE mencatatkan transaksi perdana dalam perdagangan karbon kredit dimana PHE sebagai pelaku industri hulu migas pertama yang menjadi bagian dalam Bursa Karbon.
Menurut dia, PHE memiliki inisiatif dekarbonisasi antara lain efisiensi energi yang hingga saat ini berkontribusi sebesar 51% dari program dekarbonisasi, flare gas reduction/utilization yang berkontribusi sebesar 26% dari program dekarbonisasi PHE, penggunaan biodiesel B30/B35 pada armada kapal yang berkontribusi sebesar 10% dan instalasi solar panel sebagai bagian dari inisiatif low carbon power yang berkontribusi sebesar 2%.
"Dekarbonisasi bisnis ini adalah menjalankan efisiensi energi, loss reduction dan lain sebagainya. Dan juga adanya akselerasi green bisnis ini menjadi salah satu upaya mewujudkan dekarbonisasi di bisnis energi yang saat ini sedang dilaksanakan," ujarnya.
Arya menambahkan, pada 31 Desember 2023 terdapat capaian yang positif, di mana PHE berada di medium risk dalam kelompok yang rendah untuk bisnis hulu migas yang karakternya sangat tinggi risiko dan berkaitan langsung dengan karbon. "PHE sudah di angka 21,5 dan ini tidak mudah dicapai oleh perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas," tegasnya.
Arya menuturkan, capaian ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak yang terait, seperti kementerian dan lembaga, juga perusahaan-perusahaan mitra. "Ini adalah collaborative action. Dan kita juga mendapatkan 12 PROPER Emas dengan diikuti PROPER Hijau dan PROPER Biru," tambahnya.
(fjo)
tulis komentar anda