Di Tengah Ancaman Resesi, Sektor Properti Diyakini Masih Bertahan
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 08:15 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 yang terkontraksi hingga minus 5,32%. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19% dan secara kumulatif terkontraksi 1,26%. BPS menyebutkan dari 17 sektor lapangan usaha, secara tahunan hanya ada tujuh sektor yang masih tumbuh positif, yaitu real estate, pertanian, jasa keuangan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, pengadaan air, serta informasi dan komunikasi.
Agar tercapai pertumbuhan positif di kuartal III/2020, masyarakat perlu membangun optimisme karena beberapa indikator pada Juni 2020 mengalami perbaikan, meski masih jauh dari kondisi normal. Indikator yang mengalami perbaikan, antara lain, dari sektor transportasi udara internasional, transportasi udara domestik, angkutan kereta api penumpang, angkutan laut penumpang, dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK). (Baca: Gesek ATM Mulai Gak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking)
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengharapkan pemulihan ekonomi Indonesia bisa terjadi mulai di kuartal III ini karena meskipun pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II kemarin, menurut data BPS salah satu sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif adalah real estate, yaitu tumbuh sebesar 2,30% (year on year/yoy). Secara kuartalan, sektor real estate juga mengalami pertumbuhan negatif paling sedikit, yaitu sebesar -0,26% (quarter on quarter/qoq).
“Pasar properti nasional mulai menunjukkan sentimen yang positif pada kuartal II/2020. Suplai properti yang sempat tertahan pada Q1 2020 kini beranjak pulih. Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q2 2020 mengindikasikan pulihnya kepercayaan pemangku kepentingan di bidang properti, terutama dari sisi penyedia suplai, baik pengembang maupun penjual properti lainnya,” ujarnya, di Jakarta, kemarin. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)
Marine mengatakan, RIPMI Suplai Q2 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21% (qoq) dan 46% (yoy). Kenaikan pada kuartal II ini tampaknya sebagai kompensasi di mana suplai pada kuartal sebelumnya tertahan dan turun sebesar 5% (qoq) pada kuartal pertama 2020. (Heru Febrianto)
Agar tercapai pertumbuhan positif di kuartal III/2020, masyarakat perlu membangun optimisme karena beberapa indikator pada Juni 2020 mengalami perbaikan, meski masih jauh dari kondisi normal. Indikator yang mengalami perbaikan, antara lain, dari sektor transportasi udara internasional, transportasi udara domestik, angkutan kereta api penumpang, angkutan laut penumpang, dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK). (Baca: Gesek ATM Mulai Gak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking)
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengharapkan pemulihan ekonomi Indonesia bisa terjadi mulai di kuartal III ini karena meskipun pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II kemarin, menurut data BPS salah satu sektor yang masih mengalami pertumbuhan positif adalah real estate, yaitu tumbuh sebesar 2,30% (year on year/yoy). Secara kuartalan, sektor real estate juga mengalami pertumbuhan negatif paling sedikit, yaitu sebesar -0,26% (quarter on quarter/qoq).
“Pasar properti nasional mulai menunjukkan sentimen yang positif pada kuartal II/2020. Suplai properti yang sempat tertahan pada Q1 2020 kini beranjak pulih. Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q2 2020 mengindikasikan pulihnya kepercayaan pemangku kepentingan di bidang properti, terutama dari sisi penyedia suplai, baik pengembang maupun penjual properti lainnya,” ujarnya, di Jakarta, kemarin. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)
Marine mengatakan, RIPMI Suplai Q2 2020 berada pada angka 131,6 atau naik sebesar 21% (qoq) dan 46% (yoy). Kenaikan pada kuartal II ini tampaknya sebagai kompensasi di mana suplai pada kuartal sebelumnya tertahan dan turun sebesar 5% (qoq) pada kuartal pertama 2020. (Heru Febrianto)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda