Dramatis! Perdagangan Rusia-UE Dekati Level Terendah 25 Tahun

Kamis, 20 Juni 2024 - 16:08 WIB
Perputaran perdagangan antara Rusia-UE terus turun di tengah sanksi Barat terhadap Moskow, hingga menyentuh level terendah hampir seperempat abad pada akhir April. Foto/Dok
JAKARTA - Statistik resmi telah mengungkapkan penurunan dramatis dalam perdagangan bilateral antara Rusia dan Uni Eropa (UE) . Perputaran perdagangan antara Rusia -UE terus turun di tengah sanksi Barat terhadap Moskow, hingga menyentuh level terendah hampir seperempat abad pada akhir April, mengutip data Eurostat.



Statistik menunjukkan bahwa perdagangan timbal balik kedua negara telah jatuh ke level terendah sejak Januari 2000, menjadi 5,6 miliar euro. Angka tersebut juga menandai penurunan sebesar 6% secara month-on-month (MoM).



Ekspor barang-barang Rusia ke Uni Eropa pada bulan April turun 17% dari bulan sebelumnya menjadi 2,7 miliar euro, atau jatuh ke level terendah sejak Juni 1999.



Dalam laporan itu mengungkapkan, Rusia masih menjual gas alam ke Uni Eropa, meskipun pasokannya sudah menyusut 5% pada bulan April menjadi 1,15 miliar euro. Ekspor Rusia ke Benua Biru juga didominasi oleh besi dan baja, serta produk minyak bumi.

Pada saat yang sama, pasokan barang-barang UE ke Rusia yang didominasi oleh obat-obatan dan peralatan, mencapai 6% lebih tinggi pada bulan April dibandingkan bulan sebelumnya, naik menjadi 2,9 miliar euro.

Diperlihatkan juga oleh statistik resmi pada tahun 2020, UE adalah mitra dagang utama Rusia, menyumbang 37,3% dari total perdagangan barang negara itu. Lebih dari 36% impor Rusia berasal dari UE dan 37,9% ekspornya masuk ke blok 27 negara itu.

Perdagangan bilateral keduanya mulai menurun secara dramatis sebagai akibat dari sanksi yang dikenakan pada Moskow oleh negara-negara Barat atas konflik Ukraina.

Sejak Februari 2022, Uni Eropa telah menerapkan beberapa putaran sanksi terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset, pembatasan sektor keuangan dan energi, embargo perdagangan, serta langkah-langkah yang menargetkan individu dan perusahaan negara.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More