10 Negara Pengguna Dolar AS Terbanyak selain Amerika, Mana Saja?
Jum'at, 21 Juni 2024 - 11:42 WIB
JAKARTA - Dolar AS merupakan mata uang yang paling dominan dan sering digunakan di dunia. Dolar juga merupakan mata uang cadangan dunia, yang dipegang dalam jumlah besar oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.
Dikenal sebagai greenback, dolar AS juga merupakan salah satu mata uang yang paling sering diperdagangkan di pasar valuta asing. Selain menjadi mata uang resmi di sejumlah wilayah AS dan negara-negara berdaulat lainnya di seluruh dunia dolar juga merupakan mata uang semu resmi di banyak negara lain selain mata uang lokal mereka, umumnya menerima dolar AS.
Pada 1944, AS dan sekutunya membentuk Perjanjian Bretton Woods untuk menciptakan sistem perdagangan dan moneter internasional yang baru. Di bawah perjanjian tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dibentuk, dan dolar AS ditetapkan sebagai mata uang cadangan dunia. Bank-bank sentral dunia menggunakan nilai tukar tetap antara dolar AS dan mata uang mereka.
Meski perjanjian Bretton Woods berakhir pada 1973 dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan di banyak negara karena merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan karena AS mampu mempertahankan ekonomi yang kuat.
Baca Juga: Negara-negara Kaya Mulai Buang Dolar, Menjauh dari Dominasi AS
Di sisi lain, IMF juga melaporkan, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Banyak negara yang mulai menjauh dari dominasi dolar AS atau fenomena ini sering disebut dedolarisasi. Keperkasaan dolar AS terancam karena banyak negara yang ingin lepas dari greenback sehingga dominasi dolar AS di dunia berkurang.
Melansir Investopedia, lebih dari 65 negara mematok mata uang mereka dengan dolar AS. Selain AS, 10 negara yang terbanyak mengadopsi dolar AS di antaranya Ekuador, El Salvador, Zimbabwe, Kepulauan Virgin Britania Raya, Timor Leste, Bonaire, Mikronesia, Palau, Kepulauan Marshall dan Panama.
Dikenal sebagai greenback, dolar AS juga merupakan salah satu mata uang yang paling sering diperdagangkan di pasar valuta asing. Selain menjadi mata uang resmi di sejumlah wilayah AS dan negara-negara berdaulat lainnya di seluruh dunia dolar juga merupakan mata uang semu resmi di banyak negara lain selain mata uang lokal mereka, umumnya menerima dolar AS.
Pada 1944, AS dan sekutunya membentuk Perjanjian Bretton Woods untuk menciptakan sistem perdagangan dan moneter internasional yang baru. Di bawah perjanjian tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dibentuk, dan dolar AS ditetapkan sebagai mata uang cadangan dunia. Bank-bank sentral dunia menggunakan nilai tukar tetap antara dolar AS dan mata uang mereka.
Meski perjanjian Bretton Woods berakhir pada 1973 dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan di banyak negara karena merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan karena AS mampu mempertahankan ekonomi yang kuat.
Baca Juga: Negara-negara Kaya Mulai Buang Dolar, Menjauh dari Dominasi AS
Di sisi lain, IMF juga melaporkan, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Banyak negara yang mulai menjauh dari dominasi dolar AS atau fenomena ini sering disebut dedolarisasi. Keperkasaan dolar AS terancam karena banyak negara yang ingin lepas dari greenback sehingga dominasi dolar AS di dunia berkurang.
Melansir Investopedia, lebih dari 65 negara mematok mata uang mereka dengan dolar AS. Selain AS, 10 negara yang terbanyak mengadopsi dolar AS di antaranya Ekuador, El Salvador, Zimbabwe, Kepulauan Virgin Britania Raya, Timor Leste, Bonaire, Mikronesia, Palau, Kepulauan Marshall dan Panama.
(nng)
tulis komentar anda