Pembentukan PalmCo Bisa Perkuat Ekosistem Sawit, Begini Alasannya
Jum'at, 21 Juni 2024 - 18:10 WIB
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa memaparkan, terdapat tiga tantangan pascamerger enam bulan lalu. Tantangan pertama adalah post merger integration atau konsolidasi pascamerger.
"Enam bulan berjalan pasca-terintegrasi fondasi yang kita coba bangun sudah mulai terlihat petanya. Banyak potensi perbaikan utamanya untuk menghilangkan gap kinerja antar-region dan unit kerja sama operasi kami," ujarnya.
Tantangan kedua, perihal disparitas produktivitas perkebunan sawit yang disebabkan faktor kinerja serta budaya kerja dan tantangan ketiga adalah hilirisasi. Untuk kedua tantangan terakhir, ia mengatakan perusahaan sedang menggesa untuk melakukan penyeragaman budaya yang bersandar pada tata kelola yang baik dan dalam penentuan road map hililirasi, disandarkan pada lima pilar yang dimiliki PTPN saat ini.
“Lima pilar ini kami menyebutnya Next Gen Operation, Reveneue Enhancement, Downstream Transformation, Trading & Supply Chain Improvement, serta New Green Business Establishment,” beber Jatmiko.
Jon Erizal yang memimpin jalannya rapat kunjungan kerja spesifik itu menaruh fokus perhatiannya pada komposisi penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Penggunaan dana BPDPKS untuk PSR masih sangat minim. Hanya sekitar 15% dari total dana yang terkumpul.
“Semoga PTPN mampu mendorong agar penggunaan dana tersebut dapat lebih maksimal,” tukasnya.
"Enam bulan berjalan pasca-terintegrasi fondasi yang kita coba bangun sudah mulai terlihat petanya. Banyak potensi perbaikan utamanya untuk menghilangkan gap kinerja antar-region dan unit kerja sama operasi kami," ujarnya.
Tantangan kedua, perihal disparitas produktivitas perkebunan sawit yang disebabkan faktor kinerja serta budaya kerja dan tantangan ketiga adalah hilirisasi. Untuk kedua tantangan terakhir, ia mengatakan perusahaan sedang menggesa untuk melakukan penyeragaman budaya yang bersandar pada tata kelola yang baik dan dalam penentuan road map hililirasi, disandarkan pada lima pilar yang dimiliki PTPN saat ini.
“Lima pilar ini kami menyebutnya Next Gen Operation, Reveneue Enhancement, Downstream Transformation, Trading & Supply Chain Improvement, serta New Green Business Establishment,” beber Jatmiko.
Jon Erizal yang memimpin jalannya rapat kunjungan kerja spesifik itu menaruh fokus perhatiannya pada komposisi penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Penggunaan dana BPDPKS untuk PSR masih sangat minim. Hanya sekitar 15% dari total dana yang terkumpul.
“Semoga PTPN mampu mendorong agar penggunaan dana tersebut dapat lebih maksimal,” tukasnya.
(akr)
tulis komentar anda