Keuangan Inggris Terburuk Sejak 1945, Menkeu Baru Rachel Reeves Salahkan Pendahulunya
Rabu, 10 Juli 2024 - 12:31 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Inggris, Rachel Reeves yang baru saja diangkat mengatakan, pemerintah baru mendapatkan warisan ekonomi terburuk sejak Perang Dunia Kedua . Rachel Reeves menyalahkan pemerintah sebelumnya karena menghancurkan ekonomi Inggris selama 14 tahun mereka berkuasa.
Reeves kini mengelola keuangan negara setelah Partai Buruh memenangkan 412 dari 650 kursi di House of Commons pekan lalu, mengakhiri pemerintahan Tory -sebutan Partai Konservatif- selama 14 tahun.
"Saya telah berulang kali memperingatkan bahwa siapa pun yang memenangkan pemilihan umum akan mewarisi keadaan terburuk sejak Perang Dunia Kedua," kata Reeves dalam pidatonya di Departemen Keuangan pada hari Senin, lalu.
"Kami mendapatkan warisan 14 tahun kekacauan dalam ekonomi yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia menuding, para pendahulunya bertindak karena "kepentingan politik" sebagai bagian dari "pemerintah yang mengutamakan partai,".
Diterangkan juga oleh Reeves, analisis Treasury terbaru yang diminta olehnya selama akhir pekan memperlihatkan, bahwa seandainya ekonomi Inggris tumbuh pada tingkat rata-rata ekonomi OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) dalam 13 tahun terakhir ini, maka ekonomi Inggris seharusnya akan lebih dari £ 140 miliar (USD179 miliar) atau bahkan lebih besar.
Dia menambahkan bahwa kebijakan Tory telah secara efektif merugikan anggaran Inggris USD74 miliar terkait pendapatan pajak yang hilang pada tahun 2023 saja.
Baca Juga
Reeves kini mengelola keuangan negara setelah Partai Buruh memenangkan 412 dari 650 kursi di House of Commons pekan lalu, mengakhiri pemerintahan Tory -sebutan Partai Konservatif- selama 14 tahun.
"Saya telah berulang kali memperingatkan bahwa siapa pun yang memenangkan pemilihan umum akan mewarisi keadaan terburuk sejak Perang Dunia Kedua," kata Reeves dalam pidatonya di Departemen Keuangan pada hari Senin, lalu.
"Kami mendapatkan warisan 14 tahun kekacauan dalam ekonomi yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia menuding, para pendahulunya bertindak karena "kepentingan politik" sebagai bagian dari "pemerintah yang mengutamakan partai,".
Diterangkan juga oleh Reeves, analisis Treasury terbaru yang diminta olehnya selama akhir pekan memperlihatkan, bahwa seandainya ekonomi Inggris tumbuh pada tingkat rata-rata ekonomi OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) dalam 13 tahun terakhir ini, maka ekonomi Inggris seharusnya akan lebih dari £ 140 miliar (USD179 miliar) atau bahkan lebih besar.
Dia menambahkan bahwa kebijakan Tory telah secara efektif merugikan anggaran Inggris USD74 miliar terkait pendapatan pajak yang hilang pada tahun 2023 saja.
tulis komentar anda