IMF Ramal 2 Negara Ini Jadi Penopang Ekonomi Global Tahun Ini

Rabu, 17 Juli 2024 - 13:28 WIB
Negara terpadat di dunia, yang menurut Goldman Sachs akan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 2075 itu sukses menarik investor seperti raksasa teknologi Apple hingga Google seiring upaya negara tersebut menjadi pusat manufaktur.

"Ekonomi pasar berkembang Asia tetap menjadi mesin utama bagi ekonomi global. Pertumbuhan di India dan China direvisi naik dan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan global. Namun prospek untuk lima tahun ke depan tetap lemah," kata Gourinchas.



Perekonomia global pada tahun 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 3,2%, tidak berubah dari perkiraannya pada bulan April, dan kemungkinan akan sedikit meningkat menjadi 3,3% pada tahun 2025. Ekonomi AS diperkirakan akan naik sedikit menjadi 2,6% tahun ini dibandingkan dengan tahun 2023, sedikit lebih rendah dari proyeksi 2,7% pada bulan April. Tingkat inflasi untuk ekonomi terbesar di dunia tersebut mereda dan turun menjadi 3% pada bulan Juni, dari 3,3% pada bulan Mei.

"Sepertinya dinamika inflasi bergerak, setidaknya di AS, ke arah yang benar," kata Gourinchas. "Namun, kami telah melihat kendala di jalan, dan kami harus mengantisipasi bahwa mungkin akan ada lebih banyak kendala dan mungkin ada beberapa penundaan dalam kecepatan dan laju penurunan inflasi sekarang." Dirinya juga menyoroti bahwa utang publik AS tetap menjadi perhatian serius.

Sementara pertumbuhan di zona euro untuk tahun ini ditingkatkan menjadi 0,9% atau 0,1 poin persentase lebih tinggi dari proyeksi April, didorong oleh momentum layanan yang lebih kuat dan ekspor neto yang lebih dari yang diharapkan pada paruh pertama tahun 2024.

Pertumbuhan di kawasan tersebut diprediksi akan naik menjadi 1,5% pada tahun 2025 karena meningkatnya upah riil dan lebih banyak investasi. "Spanyol adalah titik terang di kawasan euro dalam hal revisi. Kami telah menaikkan perkiraan untuk tahun ini menjadi 2,4%," kata Petya Koeva Brooks, wakil direktur di departemen penelitian IMF.

"Sebagian besar revisi tersebut disebabkan oleh hasil yang kami lihat pada kuartal pertama tahun ini, di mana terdapat layanan dan ekspor yang sangat kuat, serta peningkatan investasi," tambahnya.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More