IHSG Diproyeksi Konsolidasi Jelang Akhir Pekan
Jum'at, 26 Juli 2024 - 07:22 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi bergerak konsolidasi pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (26/7/2024). Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, dengan pelemahan pada Kamis (25/7/2024) kemarin, IHSG membentuk three black candles yang umumnya menjadi indikasi minor bearish reversal.
“Akan tetapi, kondisi oversold pada Stochastic RSI dan keberadaan neckline di 7.200, membuka peluang IHSG menjaga fase konsolidasi,” kata Valdy dalam keterangan resminya, Jumat (26/7/2024).
Dari eksternal, pasar mencermati estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan membaik 2% quarter on quarter dari 1,4% quarter on quarter di kuartal I 2024 dan estimasi initial jobless claims.
“Menarik diperhatikan, CME FedWatch Tools mencatatkan peluang pemangkasan 50 basis poin pada FOMC September 2024 sebesar 18,7 persen,” imbuh Valdy.
Dari dalam negeri, pasar mulai fokus pada rilis laporan keuangan kuartal II 2024 dari emiten- emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah emiten yang dijadwalkan rilis kinerja kuartal II 2024 dalam waktu dekat adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Adapun, saham- saham yang dapat diperhatikan meliputi PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
“Akan tetapi, kondisi oversold pada Stochastic RSI dan keberadaan neckline di 7.200, membuka peluang IHSG menjaga fase konsolidasi,” kata Valdy dalam keterangan resminya, Jumat (26/7/2024).
Dari eksternal, pasar mencermati estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan membaik 2% quarter on quarter dari 1,4% quarter on quarter di kuartal I 2024 dan estimasi initial jobless claims.
“Menarik diperhatikan, CME FedWatch Tools mencatatkan peluang pemangkasan 50 basis poin pada FOMC September 2024 sebesar 18,7 persen,” imbuh Valdy.
Dari dalam negeri, pasar mulai fokus pada rilis laporan keuangan kuartal II 2024 dari emiten- emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah emiten yang dijadwalkan rilis kinerja kuartal II 2024 dalam waktu dekat adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Adapun, saham- saham yang dapat diperhatikan meliputi PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
(akr)
tulis komentar anda