Sanksi Barat Disebut Irasional, Kekuatan Global Bakal Geser ke Asia dan Rusia
Minggu, 28 Juli 2024 - 20:54 WIB
BUDAPEST - Kepemimpinan Rusia disebut sangat rasional, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memperkirakan, bakal ada pergeseran kekuatan global dari Barat yang irasional menuju Asia dan Rusia. Disebutkan juga olehnya, Rusia menunjukkan fleksibilitas ekonomi dalam beradaptasi dengan sanksi Barat sejak menginvasi Krimea pada 2014.
"Dalam beberapa dekade ke depan, mungkin berabad-abad, Asia akan menjadi pusat dominan dunia," kata Orban dalam pidatonya seperti dilansir RT.
Orban memprediksi China, India, Pakistan dan Indonesia sebagai kekuatan besar dunia di masa depan. "Dan kami orang Barat mendorong Rusia ke blok ini juga," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dalam sebuah festival di kota Baile Tusnad di negara tetangga Rumania.
Orban yang negaranya saat ini memegang kepresidenan Uni Eropa bergilir sangat berbeda dengan penghuni blok lainnya, usai menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Beijing dan Moskow. Bahkan Ia membuat marah beberapa pemimpin Uni Eropa (UE), ketika Ia melakukan kunjungan mendadak ke Kiev, Moskow dan Beijing bulan ini untuk pembicaraan tentang perang di Ukraina.
Dia juga mengatakan, bahwa berbeda dengan pihak Barat yang memiliki "kelemahan", posisi Rusia lebih rasional dan dapat diprediksi. PM Hongaria, Viktor Orban mengatakan, kepemimpinan Rusia "sangat rasional" dan bahwa Ukraina tidak akan pernah dapat memenuhi harapannya untuk menjadi anggota Uni Eropa atau NATO.
"Kami orang Eropa tidak memiliki cukup uang untuk itu. Uni Eropa perlu melepaskan identitasnya sebagai proyek politik dan menjadi proyek ekonomi dan pertahanan," tambah Orban.
Uni Eropa membuka pembicaraan keanggotaan dengan Ukraina akhir bulan lalu, meskipun jalan panjang dan sulit terbentang sebelum dapat bergabung dengan blok tersebut.
"Dalam beberapa dekade ke depan, mungkin berabad-abad, Asia akan menjadi pusat dominan dunia," kata Orban dalam pidatonya seperti dilansir RT.
Orban memprediksi China, India, Pakistan dan Indonesia sebagai kekuatan besar dunia di masa depan. "Dan kami orang Barat mendorong Rusia ke blok ini juga," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dalam sebuah festival di kota Baile Tusnad di negara tetangga Rumania.
Orban yang negaranya saat ini memegang kepresidenan Uni Eropa bergilir sangat berbeda dengan penghuni blok lainnya, usai menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Beijing dan Moskow. Bahkan Ia membuat marah beberapa pemimpin Uni Eropa (UE), ketika Ia melakukan kunjungan mendadak ke Kiev, Moskow dan Beijing bulan ini untuk pembicaraan tentang perang di Ukraina.
Dia juga mengatakan, bahwa berbeda dengan pihak Barat yang memiliki "kelemahan", posisi Rusia lebih rasional dan dapat diprediksi. PM Hongaria, Viktor Orban mengatakan, kepemimpinan Rusia "sangat rasional" dan bahwa Ukraina tidak akan pernah dapat memenuhi harapannya untuk menjadi anggota Uni Eropa atau NATO.
"Kami orang Eropa tidak memiliki cukup uang untuk itu. Uni Eropa perlu melepaskan identitasnya sebagai proyek politik dan menjadi proyek ekonomi dan pertahanan," tambah Orban.
Uni Eropa membuka pembicaraan keanggotaan dengan Ukraina akhir bulan lalu, meskipun jalan panjang dan sulit terbentang sebelum dapat bergabung dengan blok tersebut.
(akr)
tulis komentar anda