Shell Cabut dari Blok Masela, Bos SKK Migas: Pemerintah Kecewa!
Senin, 24 Agustus 2020 - 17:25 WIB
JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan mundurnya Shell Upstream Overseas Ltd. dari proyek Blok Masela tidak profesional sehngga membuat pemerintah kecewa. Pasalnya perusahaan tersebut mundur di saat proyek Blok Masela sudah menandatangani rencana pengembangan (Plan of Development/POD).
Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto menjelaskan sebenarnya isu hengkangnya Shell dari proyek Blok Masela sudah berhembus sejak 2019. Hanya saja, waktu diklarifikasi saat itu Shell membantah. Namun demikian, ketika POD sudah disepakati, Shell kemudian menghembuskan isu tersebut dan kemudian mengajukan akses open data.
"Kami juga kirim surat ke Shell, bahwa pemerintah kecewa dengan langkah yang diambil. Kalau iya, lakukan secepatnya supaya bisa cepat sehingga tidak mengganggu proyek," ujar Dwi di Komisi VII DPR RI, Senin (24/8/2020).
Saat ini, kata Dwi butuh sekitar 18 bulan untuk proses divestasi PI Shell di Masela. Saat ini BKPM dan Kementerian ESDM sudah memberikan izin untuk para investor lain untuk open data masela tersebut. "Sampai hari ini izin BKPM sudah disepakati. Open data, lalu lanjutannya adalah proposal. Shell akan masuk dalam tender, kalau Pertamina minat mau ikutan silahkan menyiapkan proposal," ujar Dwi.
Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto menjelaskan sebenarnya isu hengkangnya Shell dari proyek Blok Masela sudah berhembus sejak 2019. Hanya saja, waktu diklarifikasi saat itu Shell membantah. Namun demikian, ketika POD sudah disepakati, Shell kemudian menghembuskan isu tersebut dan kemudian mengajukan akses open data.
"Kami juga kirim surat ke Shell, bahwa pemerintah kecewa dengan langkah yang diambil. Kalau iya, lakukan secepatnya supaya bisa cepat sehingga tidak mengganggu proyek," ujar Dwi di Komisi VII DPR RI, Senin (24/8/2020).
Baca Juga
Saat ini, kata Dwi butuh sekitar 18 bulan untuk proses divestasi PI Shell di Masela. Saat ini BKPM dan Kementerian ESDM sudah memberikan izin untuk para investor lain untuk open data masela tersebut. "Sampai hari ini izin BKPM sudah disepakati. Open data, lalu lanjutannya adalah proposal. Shell akan masuk dalam tender, kalau Pertamina minat mau ikutan silahkan menyiapkan proposal," ujar Dwi.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda