Rupiah Digital Terus Digodok Bank Indonesia, Begini Kabar Terbarunya
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 16:06 WIB
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, tengah menyiapkan penerbitan rupiah digital dalam waktu dekat. Dengan keberadaan uang digital ini, maka total jenis uang yang harus diterbitkan BI menjadi tiga jenis.
"BI harus mengeluarkan 3 jenis uang, yaitu uang kertas, uang elektronik yang sekarang dan uang digital ke depan," kata Perry dalam presentasinya di acara GBI Talk on Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, Jumat (2/8/2024).
Menurut Perry, rencana penerbitan rupiah digital ini juga sudah masuk dalam Blueprint SPI 2030 yang diterbitkan oleh BI. Selain Rupiah Digital, Blueprint memuat tentang penguatan Infrastruktur, Industri, Inovasi dan Internasionalisasi sistem pembayaran di Indonesia.
Selanjutnya penerbitan uang digital oleh BI menjadi penting, karena semakin banyak anak muda yang terbiasa melakukan transaksi secara elektronik. Generasi muda ini, kata dia, tidak sama dengan generasi lama yang lebih suka uang kertas.
"Generasi Y, generasi Z apalagi Alpha mereka semakin ogah dengan uang yang kertas, mereka sekarang sudah biasa dengan uang elektronik, dengan serba QRIS, serba online and everything," jelas Perry.
Perry mengatakan, rencana penerbitan rupiah digital ini telah memasuki tahap akhir. Dia mengatakan, BI telah merampungkan tahap proof of concept.
Saat ini, BI akan menentukan teknologi yang akan digunakan untuk 'mencetak' uang digital pertamanya itu. Apabila teknologi sudah ditentukan, Perry mengungkapkan BI akan melakukan uji coba dengan mengedarkan rupiah digital ke perbankan.
Dalam tahap uji coba, rupiah digital hanya bisa dipakai untuk transaksi antara BI dengan bank dan antarbank. Apabila uji coba berjalan lancar, maka uang itu siap diedarkan ke masyarakat.
"Ke depan kita akan mulai eksperimen, mulai mengedarkan dulu dari khazanah digital rupiah bank Indonesia kemudian industri wholesale," ungkap Perry.
"BI harus mengeluarkan 3 jenis uang, yaitu uang kertas, uang elektronik yang sekarang dan uang digital ke depan," kata Perry dalam presentasinya di acara GBI Talk on Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, Jumat (2/8/2024).
Menurut Perry, rencana penerbitan rupiah digital ini juga sudah masuk dalam Blueprint SPI 2030 yang diterbitkan oleh BI. Selain Rupiah Digital, Blueprint memuat tentang penguatan Infrastruktur, Industri, Inovasi dan Internasionalisasi sistem pembayaran di Indonesia.
Selanjutnya penerbitan uang digital oleh BI menjadi penting, karena semakin banyak anak muda yang terbiasa melakukan transaksi secara elektronik. Generasi muda ini, kata dia, tidak sama dengan generasi lama yang lebih suka uang kertas.
"Generasi Y, generasi Z apalagi Alpha mereka semakin ogah dengan uang yang kertas, mereka sekarang sudah biasa dengan uang elektronik, dengan serba QRIS, serba online and everything," jelas Perry.
Perry mengatakan, rencana penerbitan rupiah digital ini telah memasuki tahap akhir. Dia mengatakan, BI telah merampungkan tahap proof of concept.
Saat ini, BI akan menentukan teknologi yang akan digunakan untuk 'mencetak' uang digital pertamanya itu. Apabila teknologi sudah ditentukan, Perry mengungkapkan BI akan melakukan uji coba dengan mengedarkan rupiah digital ke perbankan.
Dalam tahap uji coba, rupiah digital hanya bisa dipakai untuk transaksi antara BI dengan bank dan antarbank. Apabila uji coba berjalan lancar, maka uang itu siap diedarkan ke masyarakat.
"Ke depan kita akan mulai eksperimen, mulai mengedarkan dulu dari khazanah digital rupiah bank Indonesia kemudian industri wholesale," ungkap Perry.
(akr)
tulis komentar anda