Mesin Pertumbuhan Bermasalah, Ekonomi RI Kuartal II-2024 Diramal Melambat

Minggu, 04 Agustus 2024 - 18:36 WIB
Menjelang pengumuman oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal II-2024. Foto/Dok
JAKARTA - Menjelang pengumuman oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Riefky menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal II-2024 dengan tumbuh 4,97-5,01%.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut hanya didorong oleh minimnya faktor pendorong musiman dan tingginya ketidakpastian domestik dan global.

"Sehingga, pertumbuhan PDB kemungkinan melambat di Triwulan-II 2024. Kami mengestimasi PDB akan tumbuh sebesar 4,99 persen (yoy) (kisaran estimasi dari 4,97 persen hingga 5,01 persen) di Triwulan-II 2024 dan 5,1 persen untuk FY2024 (kisaran estimasi 5,0 persen hingga 5,1 persen)," ujar Riefky dalam risetnya, Minggu (4/8/2024).



Adapun ekonomi atau PDB Indonesia tumbuh 5,11% (yoy) di kuartal pertama 2024, meningkat dari 5,04% (yoy) di kuartal IV 2023 dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2023 yaitu sebesar 5,05% (yoy).



Secara umum, lanjut Riefky, mesin pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2024 mirip dengan triwulan akhir 2023. Walaupun tumbuh lebih tinggi, perekonomian Indonesia menunjukkan adanya indikasi permasalahan struktural, dengan pertumbuhannya sebagian besar didorong oleh faktor musiman.

Menurut Riefky, sekitar 45% dari aktivitas ekonomi Indonesia ditopang oleh hanya tiga sektor, yaitu pertanian, pengolahan, dan perdagangan.

"Ketiga sektor ini melanjutkan tren pertumbuhan di bawah rata-rata nasional. Stagnansi yang persisten terjadi di sektor pengolahan menguatkan indikasi terjadinya deindustrialisasi prematur," katanya.

Di sisi lain, performa yang kurang baik dari sektor pertanian sedikit berbeda dengan kedua sektor lainnya. Walaupun ada peran aspek struktural terhadap performa sektor pertanian, beberapa faktor musiman juga mempengaruhi rendahnya pertumbuhan sektor pertanian di kuartal I-2024.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More