Amankan Pasokan Batu Bara, PLN Caplok Perusahaan Tambang
Selasa, 25 Agustus 2020 - 14:26 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang batu bara . Langkah itu merupakan ekspansi perseroan di sektor hulu energi batu bara.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan, akuisisi sejumlah perusahaan tambang batu bara tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan harga terjangkau, jumlah memadai, dan kontinyu.
(Baca Juga: Bangun Tiga Infrastruktur, PLN Siap Pasok Listrik Ibu Kota Baru)
"Salah satunya dengan cara memiliki tambang dalam persentase tertentu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan," ujar Zulkifli dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, pada Selasa (25/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga merinci tiga program terkait dengan akuisisi saham tambang batu bara. Pertama, program akuisisi saham tambang batu bara untuk PLTU mulut tambang. Saat ini PLTU mulut tambang Jambi 1 berkapasitas 2×300 MW telah memproduksi sebesar 2,3 juta Metrik Ton (MT).
"Lalu, PLTU Mulut Tambang Kalselteng 3 dengan kapasitas 2x1.000 MW tengah dalam tahap pembebasan dan sertifikasi lahan," ujar dia.
(Baca Juga: Agustus 2020, Harga Batu Bara Acuan Turun 3,49% Jadi US50,34)
Kedua, PLN juga mengakuisisi tambang dan infrastruktur pendukung untuk menjaga pasokan batu bara dan efisiensi biaya penyediaan batu bara pembangkit di Sumatera Selatan dan PLTU Meulaboh 3-4 dengan kapasitas 2x200 MW.
Ketiga, perseroan juga melakukan kerja sama pihak terkait untuk melakukan pemanfaatan batu bara lokal. Kolaborasi itu, khususnya dilakukan pada PLTU Nagan Raya 1-2 yang saat ini dalam tahap kajian pihak ahli.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan, akuisisi sejumlah perusahaan tambang batu bara tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan harga terjangkau, jumlah memadai, dan kontinyu.
(Baca Juga: Bangun Tiga Infrastruktur, PLN Siap Pasok Listrik Ibu Kota Baru)
"Salah satunya dengan cara memiliki tambang dalam persentase tertentu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan," ujar Zulkifli dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, pada Selasa (25/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga merinci tiga program terkait dengan akuisisi saham tambang batu bara. Pertama, program akuisisi saham tambang batu bara untuk PLTU mulut tambang. Saat ini PLTU mulut tambang Jambi 1 berkapasitas 2×300 MW telah memproduksi sebesar 2,3 juta Metrik Ton (MT).
"Lalu, PLTU Mulut Tambang Kalselteng 3 dengan kapasitas 2x1.000 MW tengah dalam tahap pembebasan dan sertifikasi lahan," ujar dia.
(Baca Juga: Agustus 2020, Harga Batu Bara Acuan Turun 3,49% Jadi US50,34)
Kedua, PLN juga mengakuisisi tambang dan infrastruktur pendukung untuk menjaga pasokan batu bara dan efisiensi biaya penyediaan batu bara pembangkit di Sumatera Selatan dan PLTU Meulaboh 3-4 dengan kapasitas 2x200 MW.
Ketiga, perseroan juga melakukan kerja sama pihak terkait untuk melakukan pemanfaatan batu bara lokal. Kolaborasi itu, khususnya dilakukan pada PLTU Nagan Raya 1-2 yang saat ini dalam tahap kajian pihak ahli.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda