Kemenperin Mau Kawinkan IKM Pangan dengan Produk Lokal
Selasa, 25 Agustus 2020 - 16:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus mendorong pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) pangan di Indonesia yang mempunyai inovasi produk berbahan baku utama sumber daya lokal.
Upaya tersebut di implementasikan dengan melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan. Salah satunya dengan menginisiasi program Indonesia Food Inovation (IFI) yang pelaksanaannya dimulai pada tahun ini. ( Baca juga:Aset Rp114,40 Triliun, Mandiri Syariah Jadi Bank Islami Terbesar )
“IFI yang kami luncurkan ini juga dalam rangka mendorong tumbuhnya inovasi dan pengembangan (scalling up) bisnis pada IKM, khususnya komoditi pangan,” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih dalam launching Program Indonesia Food Inovation secara virtual, Selasa (25/8/2020).
Gati menjelaskan, IFI merupakan program untuk memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable, dan sustainable.
Menurutnya, saat pandemi terjadi banyak yang berwirausaha dalam bidang makanan dan minuman. Nah, Kemenperin ingin mendorong agar para pelaku usaha pangan menggunakan produk dalam negeri .
“Banyak yang buka usaha makan dan minuman. Hal ini kita ingin kawinkan dengan produk dalam negeri. Misalnya jangan pakai tepung dari luar, tapi pakai tepung dari dalam negeri, kan banyak tuh,” terangnya.
Gati menegaskan, diperlukan adanya kerja sama antara pihak terkait untuk menciptakan IKM inovatif pangan. Makanya, Kemenperin juga mendorong seluruh pihak, di antaranya para kepala dinas yang membidangi perindustrian, para ketua inkubator Bisnis, dan para ketua asosiasi untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan. ( Baca juga:2.447 Kasus Baru, Total 157.859 Orang Positif Covid-19 )
Kemenperin menyiapkan banyak benefit bagi yang lolos kurasi dari program IFI. Peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan mendapatkan coaching dan mentoring dari para pakar profesional untuk meningkatkan kepabilitas, baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju IKM pangan modern.
Upaya tersebut di implementasikan dengan melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan. Salah satunya dengan menginisiasi program Indonesia Food Inovation (IFI) yang pelaksanaannya dimulai pada tahun ini. ( Baca juga:Aset Rp114,40 Triliun, Mandiri Syariah Jadi Bank Islami Terbesar )
“IFI yang kami luncurkan ini juga dalam rangka mendorong tumbuhnya inovasi dan pengembangan (scalling up) bisnis pada IKM, khususnya komoditi pangan,” kata Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih dalam launching Program Indonesia Food Inovation secara virtual, Selasa (25/8/2020).
Gati menjelaskan, IFI merupakan program untuk memberikan kesempatan bagi IKM pemula yang berkeinginan tinggi mengembangkan bisnis mereka menuju IKM modern yang marketable, profitable, dan sustainable.
Menurutnya, saat pandemi terjadi banyak yang berwirausaha dalam bidang makanan dan minuman. Nah, Kemenperin ingin mendorong agar para pelaku usaha pangan menggunakan produk dalam negeri .
“Banyak yang buka usaha makan dan minuman. Hal ini kita ingin kawinkan dengan produk dalam negeri. Misalnya jangan pakai tepung dari luar, tapi pakai tepung dari dalam negeri, kan banyak tuh,” terangnya.
Gati menegaskan, diperlukan adanya kerja sama antara pihak terkait untuk menciptakan IKM inovatif pangan. Makanya, Kemenperin juga mendorong seluruh pihak, di antaranya para kepala dinas yang membidangi perindustrian, para ketua inkubator Bisnis, dan para ketua asosiasi untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha baru di bidang pangan. ( Baca juga:2.447 Kasus Baru, Total 157.859 Orang Positif Covid-19 )
Kemenperin menyiapkan banyak benefit bagi yang lolos kurasi dari program IFI. Peserta terpilih akan mengikuti program Food Camp yang akan mendapatkan coaching dan mentoring dari para pakar profesional untuk meningkatkan kepabilitas, baik dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju IKM pangan modern.
(uka)
tulis komentar anda