Sanksi Anti-Rusia Membabi Buta, Kepatuhan Bekas Negara Soviet Ini Mulai Tergerus

Minggu, 18 Agustus 2024 - 14:43 WIB
Menurut menteri perdagangan, Eurasian Resources Group yang 40% dimiliki oleh Kazakhstan, telah mengalami kerugian besar sejak sanksi memaksa perusahaan berhenti menjual bijih besi ke Rusia dan beralih ke pasar domestik.

Dengan tidak adanya pembatasan, "keuntungan akan tetap berada di Kazakhstan," kata Zhumangarin.

Kazakhstan belum menerapkan sanksi internasional yang diperkenalkan terhadap Rusia oleh AS dan sekutunya menyusul eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022. Namun, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev secara berulang kali mengatakan, Astana akan mematuhi pembatasan perdagangan terkait Rusia.

Mulai bulan April, Kazakhstan mulai memantau barang-barang yang melewati negara tersebut untuk diekspor kembali, melacaknya hingga mencapai tujuan akhir. FT telah melaporkan bahwa langkah tersebut diadopsi untuk mencegah perusahaan dan individu asing membantu Rusia menghindari sanksi.

Tahun lalu, Rusia menyandang label sebagai mitra dagang terbesar kedua Kazakhstan setelah China, menurut kementerian perdagangan negara Asia Tengah itu. Bahkan sebelum konflik, Rusia bertengger di posisi teratas.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More