Rupiah Ditutup Menguat di Tengah Ramainya Sentimen dari AS

Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:48 WIB
Kemudian dari sentimen domestik, sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tidak jauh-jauh dari level 5 persen. Meski begitu, dalam Pidato Kenegaraannya, Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang masih berada di level 5 persen merupakan hal yang patut disyukuri.

Pasalnya, banyak negara lain yang tidak mengalami pertumbuhan ekonomi bahkan masuk dalam kategori melambat pertumbuhannya. Namun, Indonesia mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh.

Dan harus di ingat, perekonomian Indonesia pada pemerintahan Jokowi bukan di desain untuk tumbuh di kisaran 6 persen, melainkan untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut, sebagaimana tren penurunan pertumbuhan di penghujung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

Baca Juga: Rupiah Perkasa dalam Sepekan, Menguat 1,57 persen



BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5 persen pada Agustus 2022 menjadi 6,25 persen saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. BI juga akan memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate periode Agustus 2024.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.350 - Rp15.450 per dolar AS.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More