Takut Sanksi Sekunder Barat, Bank-bank di China Tolak Miliaran Yuan dari Rusia
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 16:56 WIB
JAKARTA - Beberapa perusahaan Rusia menghadapi penundaan yang semakin besar dan meningkatnya biaya pembayaran dengan mitra dagang di China. Akibatnya, transaksi senilai puluhan miliar yuan berada dalam ketidakpastian, kata sumber Rusia yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters.
Perusahaan dan pejabat Rusia selama beberapa bulan telah menunjukkan adanya penundaan dalam transaksi setelah bank-bank China memperketat kepatuhan. Hal itu dilakukan menyusul ancaman Sanksi Barat yang akan menjatuhkan sanksi sekunder karena berurusan dengan Rusia.
Sumber tersebut mengatakan masalahnya semakin parah pada bulan ini. "Bank-bank pemerintah China menutup transaksi dengan Rusia "secara massal" dan pembayaran senilai miliaran yuan ditangguhkan," kata seorang sumber yang dekat dengan pemerintah, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Reuters.
China adalah mitra dagang terbesar Rusia, menyumbang sepertiga perdagangan luar negeri Rusia tahun lalu dan memasok barang-barang seperti peralatan industri penting dan barang konsumsi yang membantu Rusia mengatasi sanksi Barat. Hal ini juga menyediakan pasar yang menguntungkan bagi banyak ekspor Rusia yang diandalkan Tiongkok, mulai dari minyak dan gas hingga produk pertanian.
Setelah Departemen Keuangan AS pada bulan Juni mengancam memberikan sanksi sekunder terhadap bank-bank di Tiongkok dan negara-negara lain karena berurusan dengan Rusia, bank-bank Tiongkok mulai mengambil sikap yang sangat ketat terhadap transaksi, kata sumber di salah satu platform e-commerce terkemuka di Rusia.
Menjual berbagai macam barang konsumsi yang diimpor dari Tiongkok.Pada saat itu, semua pembayaran lintas batas ke Tiongkok dihentikan.
Perusahaan dan pejabat Rusia selama beberapa bulan telah menunjukkan adanya penundaan dalam transaksi setelah bank-bank China memperketat kepatuhan. Hal itu dilakukan menyusul ancaman Sanksi Barat yang akan menjatuhkan sanksi sekunder karena berurusan dengan Rusia.
Sumber tersebut mengatakan masalahnya semakin parah pada bulan ini. "Bank-bank pemerintah China menutup transaksi dengan Rusia "secara massal" dan pembayaran senilai miliaran yuan ditangguhkan," kata seorang sumber yang dekat dengan pemerintah, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Reuters.
China adalah mitra dagang terbesar Rusia, menyumbang sepertiga perdagangan luar negeri Rusia tahun lalu dan memasok barang-barang seperti peralatan industri penting dan barang konsumsi yang membantu Rusia mengatasi sanksi Barat. Hal ini juga menyediakan pasar yang menguntungkan bagi banyak ekspor Rusia yang diandalkan Tiongkok, mulai dari minyak dan gas hingga produk pertanian.
Setelah Departemen Keuangan AS pada bulan Juni mengancam memberikan sanksi sekunder terhadap bank-bank di Tiongkok dan negara-negara lain karena berurusan dengan Rusia, bank-bank Tiongkok mulai mengambil sikap yang sangat ketat terhadap transaksi, kata sumber di salah satu platform e-commerce terkemuka di Rusia.
Menjual berbagai macam barang konsumsi yang diimpor dari Tiongkok.Pada saat itu, semua pembayaran lintas batas ke Tiongkok dihentikan.
(fch)
Lihat Juga :
tulis komentar anda