Kinerja Solid, Pendapatan Samindo Resources Tumbuh 40,1% di Semester I-2024
Selasa, 03 September 2024 - 18:03 WIB
JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi, PT Samindo Resources Tbk ( MYOH ) pada semester I-2024 menunjukkan kinerja positif dengan membukukan pendapatan sebesar USD84,37 juta, tumbuh 40,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD60,24 juta.
Sejalan dengan itu, perseroan juga mencetak kenaikan laba bersih yang signifikan dari USD0,64 juta di kuartal I-2024 menjadi USD5,59 juta di kuartal II-2024. "Laba bersih perseroan meningkat dengan solid meski dihadapkan pada rugi selisih kurs yang cukup signifikan sebesar USD3,19 juta," ungkap Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Dia menambahkan, pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas. Perseroan, jelas dia, antara lain melakukan memastikan ketersediaan alat-alat agar mampu beroperasi dengan maksimal dan menghasilkan volume yang sesuai dengan target.
"Kami juga melakukan menajemen tambang dengan memperpendek jarak pembuangan sehingga menghemat waktu dan volume angkut lebih banyak," tuturnya. Dari sisi eksternal, lanjut dia, curah hujan pun cukup baik sehingga operasional berjalan lancar. "Imbasnya, volume OB (over burden) cukup baik sehingga pendapatan meningkat," ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad Zaki mengatakan bahwa kontribusi pendapatan juga berasal dari PT Transkon Jaya Tbk yang diakuisisi perseroan akhir tahun lalu. Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan mobil pertambangan ini menyumbangkan pendapatan sebesar USD18,5 juta di semester pertama 2024.
Mengenai rugi kurs, Ahmad Zaki mengatakan bahwa membaiknya nilai tukar rupiah dari kisaran Rp16.500 per USD di awal tahun ke rata-rata Rp15.500 per USD di pertengahan tahun ini membuat kerugian nilai tukar dapat diminimalisasi. "Kita ekspektasi hingga akhir tahun mudah-mudahan nilai tukar bisa terus menguat," ucapnya.
Mengenai kinerja keuangan lainnya, Ahmad Zaki menjelaskan bahwa perseroan hingga 30 Juni 2024 mencatatkan total aset sebesar USD219,82 juta dengan kas dan setara kas sebesar USD61,91 juta. Perseroan, lanjut dia, juga berhasil menurunkan liabilitas jangka pendek dari USD48,09 juta di akhir 2023 menjadi USD37,78 juta di akhir Juni 2024.
Dengan perkembangan tersebut, Ahmad Zaki meyakini kinerja perseroan hingga akhir tahun ini akan positif, dengan target laba pendapatan sekitar USD200 juta dan laba bersih sekitar USD18 juta, sesuai target. "Kami optimis bahwa kinerja yang solid dan penguatan kurs rupiah akan mendukung pencapaian target-target perseroan ke depan," tutupnya.
Sejalan dengan itu, perseroan juga mencetak kenaikan laba bersih yang signifikan dari USD0,64 juta di kuartal I-2024 menjadi USD5,59 juta di kuartal II-2024. "Laba bersih perseroan meningkat dengan solid meski dihadapkan pada rugi selisih kurs yang cukup signifikan sebesar USD3,19 juta," ungkap Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Dia menambahkan, pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas. Perseroan, jelas dia, antara lain melakukan memastikan ketersediaan alat-alat agar mampu beroperasi dengan maksimal dan menghasilkan volume yang sesuai dengan target.
"Kami juga melakukan menajemen tambang dengan memperpendek jarak pembuangan sehingga menghemat waktu dan volume angkut lebih banyak," tuturnya. Dari sisi eksternal, lanjut dia, curah hujan pun cukup baik sehingga operasional berjalan lancar. "Imbasnya, volume OB (over burden) cukup baik sehingga pendapatan meningkat," ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad Zaki mengatakan bahwa kontribusi pendapatan juga berasal dari PT Transkon Jaya Tbk yang diakuisisi perseroan akhir tahun lalu. Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan mobil pertambangan ini menyumbangkan pendapatan sebesar USD18,5 juta di semester pertama 2024.
Mengenai rugi kurs, Ahmad Zaki mengatakan bahwa membaiknya nilai tukar rupiah dari kisaran Rp16.500 per USD di awal tahun ke rata-rata Rp15.500 per USD di pertengahan tahun ini membuat kerugian nilai tukar dapat diminimalisasi. "Kita ekspektasi hingga akhir tahun mudah-mudahan nilai tukar bisa terus menguat," ucapnya.
Mengenai kinerja keuangan lainnya, Ahmad Zaki menjelaskan bahwa perseroan hingga 30 Juni 2024 mencatatkan total aset sebesar USD219,82 juta dengan kas dan setara kas sebesar USD61,91 juta. Perseroan, lanjut dia, juga berhasil menurunkan liabilitas jangka pendek dari USD48,09 juta di akhir 2023 menjadi USD37,78 juta di akhir Juni 2024.
Dengan perkembangan tersebut, Ahmad Zaki meyakini kinerja perseroan hingga akhir tahun ini akan positif, dengan target laba pendapatan sekitar USD200 juta dan laba bersih sekitar USD18 juta, sesuai target. "Kami optimis bahwa kinerja yang solid dan penguatan kurs rupiah akan mendukung pencapaian target-target perseroan ke depan," tutupnya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda