Faisal Basri, Ekonom Senior yang Kritis dan Jernih Menganalisis Persoalan Ekonomi
Kamis, 05 September 2024 - 07:26 WIB
Sekedar informasi, Faisal Basri meninggal dunia di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (5/9) dini hari pada usia 65 tahun. Almarhum Faisal Basri akan disemayamkan di rumah duka Komplek Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan dan akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo.
Kritikan tidak bisa dilepas dari Faisal Basri, belum lama ini Ia memberikan pandangannya terkait situasi dan kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 7 Februari 2024 atau seminggu jelang Pemilihan Presiden 2024.
Ekonom UI ini menarik kesimpulan bahwa apapun gejolak ekonomi yang terjadi pada tahun ini, akan lebih didominasi oleh faktor internal. Beberapa poin yang menjadi sorotan Faisal Basri, adalah:
1. Harga Beras Naik. Tahun lalu Indonesia masih mengimpor 3 juta ton lebih beras, dan kenaikan harga itu dapat menciptakan persoalan bagi RI.
2. Pertumbuhan Ekonomi Lamban. Menurutnya selama kepemimpinan Joko Widodo, ekonomi Indonesia terus mengalami perlambatan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di periode 2 pemerntahan Jokowi sekitar 4,7 persen.
3. Angka Pengangguran Indonesia turun, namun penciptaan lapangan kerja semakin tidak berkualitas. Makin banyak pekerja informal, ketimpangan makin menjadi-jadi.
4. Pendidikan Indonesia pada era Jokowi pada kondisi yang hancur lebur. Beberapa dasar pendidikan Indnesia pada 2022 lebih rendah dibandingkan tahun 2000.
5. Turunnya Angka Harapan Hidup Indonesia. Selama 2 tahun terakhir, rata-rata harapan hidup Indonesia turun menjadi 67,6 tahun. Angka ini lebih rendah dari Timor Leste yang mencapai 67,7 tahun.
Berdasarkan data Bank Dunia, Angka Harapan Hidup Indonesia turun dari 70 tahun 2019 menjadi 67 tahun pada 2021. Itu hanya lebih sedikit lebih tinggi daripada Myanmar, bahkan Indonesia kalah dari Timor Leste.
Kritik Pemerintah
Kritikan tidak bisa dilepas dari Faisal Basri, belum lama ini Ia memberikan pandangannya terkait situasi dan kondisi pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 7 Februari 2024 atau seminggu jelang Pemilihan Presiden 2024.
Ekonom UI ini menarik kesimpulan bahwa apapun gejolak ekonomi yang terjadi pada tahun ini, akan lebih didominasi oleh faktor internal. Beberapa poin yang menjadi sorotan Faisal Basri, adalah:
1. Harga Beras Naik. Tahun lalu Indonesia masih mengimpor 3 juta ton lebih beras, dan kenaikan harga itu dapat menciptakan persoalan bagi RI.
2. Pertumbuhan Ekonomi Lamban. Menurutnya selama kepemimpinan Joko Widodo, ekonomi Indonesia terus mengalami perlambatan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di periode 2 pemerntahan Jokowi sekitar 4,7 persen.
3. Angka Pengangguran Indonesia turun, namun penciptaan lapangan kerja semakin tidak berkualitas. Makin banyak pekerja informal, ketimpangan makin menjadi-jadi.
4. Pendidikan Indonesia pada era Jokowi pada kondisi yang hancur lebur. Beberapa dasar pendidikan Indnesia pada 2022 lebih rendah dibandingkan tahun 2000.
5. Turunnya Angka Harapan Hidup Indonesia. Selama 2 tahun terakhir, rata-rata harapan hidup Indonesia turun menjadi 67,6 tahun. Angka ini lebih rendah dari Timor Leste yang mencapai 67,7 tahun.
Berdasarkan data Bank Dunia, Angka Harapan Hidup Indonesia turun dari 70 tahun 2019 menjadi 67 tahun pada 2021. Itu hanya lebih sedikit lebih tinggi daripada Myanmar, bahkan Indonesia kalah dari Timor Leste.
tulis komentar anda